Jakarta (ANTARA News) - Tak harus jadi selebritas untuk menuai popularitas, semua orang bisa jadi terkenal lewat platform di dunia maya seperti blog, YouTube dan Instagram. Dunia maya bisa batu loncatan sebagian orang.
Ada Raditya Dika si penulis blog Kambing Jantan yang dibukukan hingga diadaptasi ke layar lebar.
Sebelum membentuk grup vokal GAC, kakak beradik Gamaliel dan Audrey Tapiheru lebih dulu dikenal di YouTube. Ria Ricis adalah selebgram yang belakangan juga membuat konten di YouTube.
Dia baru saja dinobatkan oleh Google Indonesia sebagai perempuan kreator pertama yang menembus sejuta pelanggan.
Kesempatan menjadi terkenal lewat dunia maya kini bisa didapat dengan menjadi Clipper, model alias influencer yang hadir di platform C Channel, start up media penyedia konten video gaya hidup bagi perempuan lewat video format vertikal berdurasi satu menit.
Head of Media C Channel Indonesia, Pradana Putra, mengatakan saat ini ada sekitar 20-30 clipper untuk C Channel Indonesia yang membahas semua tema, mulai dari kecantikan, resep masakan, gaya hidup, mode, wisata hingga cara menata rambut.
Saat ini pihaknya memilih sendiri Clipper yang akan diajak bekerjasama. Namun ia tetap membuka kesempatan untuk orang-orang yang tertarik menjadi model untuk video magazine tersebut.
"Tahun depan ada audisi Clipper, kami ingin mengajak siapa pun perempuan yang ingin menginspirasi perempuan lain untuk membuat video bersama," kata Pradana di Jakarta, Senin.
Hanna Himawan, Geochandra Gama Rahmasari dan Chella Iskandar adalah beberapa Clipper Indonesia yang aktif mengisi konten di platform tersebut.
Hanna dan Geochandra mengulas soal kecantikan, sedangkan Chella membuat resep-resep makanan manis. Ketiganya adalah Clipper Indonesia generasi pertama yang bergabung sejak Februari 2017.
Setelah menjadi Clipper, Hanna dan Geo mengakui jumlah follower di media sosial mereka bertambah, bahkan kadang kala ada orang yang mengenali mereka sebagai Clipper.
"Kalau saya cuma kelihatan tangan (di video) jadi follower enggak nambah," seloroh Chella sambil tertawa.
"Tapi it feels good pas dapat apresiasi, saat videonya diunggah banyak yang komentar, bisa dapat insight bagus," kata pemilik akun @chellaiskandar.
Hingga saat ini, proses pengambilan gambar berlangsung di studio C Channel agar hasil videonya punya kualitas yang seragam. Para Clipper dengan tim produksi C Channel saling bertukar ide untuk membuat video yang menarik untuk kaum Hawa.
"Komunikasinya selalu dua sisi," imbuh Geochandra.
Dalam satu kali pertemuan di studio, Clipper bisa merekam belasan video sekaligus.
Platform tersebut biasanya mengunggah 7-10 video per hari. Saat ini konten lokal yang dibuat oleh Clipper Indonesia adalah salah satu yang populer, kata Project Planning Manager C Channel Ghina Shofia.
"Permintaan untuk konten lokal juga makin meningkat, awal-awal kami masih banyak menyajikan konten dari Jepang, sekarang perlahan-lahan tergantikan dengan konten lokal," jelas dia.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017