Jakarta (ANTARA News) - Dalam lima bulan pertama (Januari-Mei) tahun ini, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah membukukan laba bersih Rp96,11 miliar (unaudited), lebih tinggi dibanding laba bersih sepanjang 2006 yang sebesar Rp88,375 miliar. "Sedangkan total pendapatan usaha bersih sampai Mei 2007 mencapai Rp 184,187 miliar. Sepanjang 2006 pendapatan usaha bersih BEJ sebesar Rp 275,405 miliar," kata Dirut BEJ, Erry Firmansyah di Jakarta, Rabu. Erry mengatakan sekitar 19 persen dari laba bersih 2006 dipergunakan untuk apresiasi bagi karyawan, direksi dan dewan komisaris BEJ. Sedangkan sisanya 81 persen dimasukan pada laba ditahan untuk pengembangan usaha perseroan. Dia menambahkan dalam RUPSLB BEJ yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, memutuskan untuk menambah anggaran pengembangan sistem perdagangan sebesar Rp 23,057 miliar, dari semula hanya Rp 15,826 miliar. "Sehingga total anggaran untuk proyek pengembangan sistem perdagangan sebesar Rp 38,884 miliar,"katanya. Menurut Erry, sampai 2010 BEJ menganggarkan dana untuk pengembangan sistem perdagangan sebesar Rp 75,5 miliar. Dana tersebut akan dipergunakan secara bertahap untuk pengembangan perdagangan saham, obligasi dan derivatif. Erry mengatakan, pada 2007 BEJ mematok target 25 emiten yanga akan masuk bursa. "Saat ini sudah 11 emiten yang sudah mencatatkan sahamnya di BEJ. Jadi tinggal 14 emiten lagi yang akan segera masuk," ujarnya. "Dua BUMN yang akan segera masuk (Jasa Marga dan WIka) serta beberapa calon emiten antara lain dari sektor konstruksi, perbankan dan batubara. "Kami optimis target tersebut tercapai, karena sudah ada beberpa perusahaan yang akan "sounding" ke BEJ," ungkapnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007