Tripoli (ANTARA News) - Penjaga pantai Libya menyelamatkan lebih dari 3.000 imigran yang berusaha menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa dalam sepekan terakhir sementara Italia menyelamatkan sekitar 2.000 imigran, menurut keterangan sejumlah pejabat terkait dan media setempat, Minggu (17/9).
Meski jumlah imigran yang berusaha menyeberangi Mediterania turun drastis dalam beberapa bulan terakhir, operasi penyelamatan terbaru mengindikasikan jalur tersebut masih dibanjiri para pencari suaka.
Angka tersebut merupakan jumlah terbesar imigran yang diselamatkan oleh Libya dalam kurun waktu sepekan sejak pertengahan Juli silam ketika jumlah pencari suaka yang berusaha memasuki Eropa turun drastis.
Enam tahun sejak revolusi dan intervensi militer NATO yang berujung dengan penggulingan Moamer Kadhafi, Libya menjadi gerbang utama bagi para imigran untuk pergi ke Eropa sementara Italia yang berada di garis terdepan Eropa menanggung dampak terparah krisis imigran.
Sebagian besar operasi penyelamatan di perairan Libya dilakukan di lepas pantai Kota Zawiya dan Sabratha, ujar juru bicara Angkatan Laut Libya Jenderal Ayoub Kacem.
Ia menambahkan bahwa penjaga pantai Libya berhasil menyelamatkan 2.082 imigran dalam sembilan operasi sejak Senin hingga Jumat dan seorang perempuan meninggal sementara pada Sabtu sebanyak 1.047 pencari suaka diselamatkan.
Italia, tujuan utama dan terdekat pada imigran, menampung 6.500 pencari suaka sejak pertengahan Juli, sekitar 15 persen dari jumlah pada periode yang sama dalam tiga tahun terakhir.
Meski begitu, dalam sepekan terakhir sekitar 2.000 imigran diselamatkan, menurut laporan sejumlah organisasi non-pemerintah dan media setempat, demikian AFP. (ab/)
 
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017