Jakarta (ANTARA News) - Bayi Tiara Debora telah menghadap Sang Maha Kuasa hampir dua pekan yagn lalu. Namun hingga kini, baik pihak keluarga dan masyarakat secara rutin masih tetap melakukan ziarah ke makam mendiang Debora.
Ibunda mendiang Debora, Henny Silalahi, mengatakan keluarganya setiap akhir minggu selalu menyempatkan diri "mengunjungi" putrinya itu, memanjatkan doa.
"Tiap minggu, Sabtu atau Minggu," ujar Henny saat dihubungi ANTARA News, Senin.
Saat mengunjungi makam Debora, dia selalu melihat ada saja bunga-bunga yang ditebar di atas makam. Henny mengatakan, masyarakat juga setiap hari datang.
"Menurut penjaga makam setiap hari masih ada yang datang. Saya menemukan bunga juga di makam Debora," kata dia.
Meninggalnya Debora, bayi mungil berusia empat bulan pada Minggu (3/9) itu lalu cukup menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan ini.
Rumah sakit Mitra Keluarga, Kalideres tempat Debora menghembuskan napas terakhirnya itu juga ikut menjadi sorotan.
Pihak rumah sakit berdasarkan temuan investigasi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terbukti tidak melaksanakan kewajiban sosialnya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Selain itu, ada temuan bahwa pihak rumah sakit melakukan kesalahan administrasi dan keuangan terhadap status pasien. Pasien bayi Debora merupakan peserta BPJS Kesehatan, namun tetap menerima biaya perawatan.
"Ketika mendaftar untuk PICU, suami sudah infokan bahwa kami punya BPJS. Mereka bilang rumah sakit tidak menerima. Suami pulang ke rumah mengambil kartu ATM dan menyerahkan uang Rp5 juta sempat di keep tapi akhirnya dikembalikan," tutur Henny.
Karena hal ini, pihak rumah sakit mendapatkan teguran tertulis.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017