"Pemain sering lengah, dan kurang fokus. Jika saja bisa fokus tentunya hasilnya tidak demikian," kata Hartono di Palembang, Senin.
Ia mengatakan mencetak dua gol lebih dulu dari tim tamu seharusnya membuat lini belakang lebih fokus untuk mempertahankan keunggulan, namun faktanya tiga gol lawan mampu dicetak lawan dalam waktu berdekatan.
Setelah Hilton Moreira mencetak gol pada menit 12, kemudian Alberto Goncalves pada menit 49, seharusnya skuad belakang yang kali ini dimotori Bio Paulin mengencangkan pertahanan.
"Andai saja tidak lengah, bisa dikatakan kemenangan sudah berada di tangan. Tapi itulah sepak bola, arah angin cepat berubah," kata dia.
Sempat unggul dua gol, yang terjadi justru Sriwijaya kehilangan konsentrasi dan PSM menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak Ferdinand Sinaga dan Wiljan Pluim pada menit 60 dan 62.
Sempat kembali memperoleh keunggulan 3-2 lewat tendangan bebas Tijani Belaid pada menit 68, penjaga gawang Sriwijaya Teja Paku Alam malahan harus memungut bola dari dalam gawangnya pada menit 71 dan 74, ketika Ferdinand mencetak gol keduanya dan Steven Paulle menyarangkan gol kemenangan PSM.
Menurut Hartono, konsentrasi penuh dalam bertanding mutlak diperlukan apalagi menghadapi PSM yang memiliki sejumlah pemain depan yang telah telah teruji ketajaman.
Menurut Hartono, konsentrasi penuh dalam bertanding mutlak diperlukan apalagi menghadapi PSM yang memiliki sejumlah pemain depan yang telah telah teruji ketajaman.
"Ini yang menjadi PR kami ke depan," kata pelatih yang menggantikan Oswaldo Lessa itu.
Ketika ditanya apakah kegagalan ini karena keberaniannya memainkan Bio Paulin selama 90 menit penuh, mengingat pemain yang baru sembuh dari cedera itu sebelumnya hanya dipasang 45 menit, Hartono membantahnya. Menurutnya, Bio bermain sangat baik pada pertandingan malam itu untuk secara individu.
"Bio semangat, beberapa kali melakukan gerakan efektif membaca arah pergerakan lawan. Memang perlu ada adaptasi lagi. Intinya dua gol lawan itu tercipta karena lengah saja, belum sempat menyadari justru lawan menggandakan gol," kata dia.
Hasil ini semakin mempanjang rentetan buruk Sriwijaya FC selama musim ini yang tak kunjung keluar dari urutan bawah klasemen sementara.
Tim yang pernah mengawinkan gelar pada musim 2007-2008 ini menelan tiga kekalahan dalam tiga pertandingan terakhir, yakni dipecundangi 1-4 oleh Persib di kandang sendiri, takluk 0-2 dari Barito Putera dan kembali terpuruk di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dikalahkan PSM Makassar 3-4.
Setelah laga ini Sriwijaya FC dijadwalkan melakoni laga kandang melawan Madura United pada 22 September 2017.
Sejauh ini, Laskar Wong Kito masih terdampar di peringkat 12 klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1.
Ketika ditanya apakah kegagalan ini karena keberaniannya memainkan Bio Paulin selama 90 menit penuh, mengingat pemain yang baru sembuh dari cedera itu sebelumnya hanya dipasang 45 menit, Hartono membantahnya. Menurutnya, Bio bermain sangat baik pada pertandingan malam itu untuk secara individu.
"Bio semangat, beberapa kali melakukan gerakan efektif membaca arah pergerakan lawan. Memang perlu ada adaptasi lagi. Intinya dua gol lawan itu tercipta karena lengah saja, belum sempat menyadari justru lawan menggandakan gol," kata dia.
Hasil ini semakin mempanjang rentetan buruk Sriwijaya FC selama musim ini yang tak kunjung keluar dari urutan bawah klasemen sementara.
Tim yang pernah mengawinkan gelar pada musim 2007-2008 ini menelan tiga kekalahan dalam tiga pertandingan terakhir, yakni dipecundangi 1-4 oleh Persib di kandang sendiri, takluk 0-2 dari Barito Putera dan kembali terpuruk di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dikalahkan PSM Makassar 3-4.
Setelah laga ini Sriwijaya FC dijadwalkan melakoni laga kandang melawan Madura United pada 22 September 2017.
Sejauh ini, Laskar Wong Kito masih terdampar di peringkat 12 klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1.
(baca juga: PSM Makassar taklukkan Sriwijaya FC 4-3)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017