Investasi asing baik ke sektor riil maupun sektor lainnya bisa mendukung dan membantu ekonomi Indonesia lebih baik sehingga turut membantu mengangkat laju IHSG
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat 2,72 poin seiring sentimen dalam negeri yang positif.
IHSG BEI dibuka menguat 2,72 poin atau 0,05 persen menjadi 5.875,11. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,68 poin (0,07 persen) menjadi 977,37.
"Faktor dari dalam negeri yang terbilang positif mendorong IHSG bergerak menguat," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa risiko asing terhadap pasar modal Indonesia terus membaik, credit default swap (CDS) mengalami penurunan. Penurunan persepsi risiko asing terhadap Indonesia disebabkan oleh faktor kenaikan peringkat utang dari Standard & Poors (S&P), makroekonomi yang stabil, tingkat inflasi terkendali, cadangan devisa naik serta rupiah yang stabil.
Namun, lanjut dia, ketidakpastian global atas ancaman keamanan Semenajung Korea, dan penantian pidato Ketua The Fed Janet Yallen masih membatasi pergerakan IHSG untuk meningkat lebih tinggi.
"Pekan ini, pengumuman suku bunga The Fed menjadi perhatian pasar. Sementara uji coba rudal yang masih dilakukan Korea Utara memperdalam ketegangan di Semanjung Korea," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa di tengah sentimen dalam negeri yang positif itu diharapkan investor asing kembali masuk ke pasar saham sehinga menopang IHSG lebih tinggi.
"Investasi asing baik ke sektor riil maupun sektor lainnya bisa mendukung dan membantu ekonomi Indonesia lebih baik sehingga turut membantu mengangkat laju IHSG," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 102,06 poin (0,52 persen) ke 19.909,50, indeks Hang Seng menguat 207,56 poin (0,75 persen) ke 28.015,15, dan Straits Times menguat 26,79 poin (0,86 persen) ke posisi 3.236,60.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017