Yogyakarta (ANTARA News) - Sekretaris Utama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat, Andi Satya, mengatakan bahwa saat ini tengah terjadi anomali iklim di Indonesia yang berpangaruh terhadap aktivitas pertanian dan perkebunan serta bencana longsor di berbagai daerah. "Kondisi ini disebabkan pemanasan global akibat kenaikan temperatur, permukaan laut serta frekeuensi hujan yang berbeda dan bergeser," katanya pada sosialisasi Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan Pengamatan Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika di Kepatihan Yogyakarta, Rabu. Karena itu, kata dia, pelayanan yang diberikan BMG tidak hanya berkaitan dengan iklim, gempa bumi dan cuaca, tapi juga masalah keselamatan transportasi khususnya laut dan udara. Ia menilai penting pemahaman terhadap cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi dan keselamatan transportasi agar masyarakat dapat mengetahui fenomena alam baik sekarang maupun masa mendatang. Sementara itu, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Fasilitasi dan Investasi Pemprov DIY Suhartuti Sutopo mengingatkan, sejak kejadian tsunami di Aceh, sampai saat ini setiap bencana yang berkaitan erat dengan unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika, masih sering trejadi. "Belajar dari berbagai peristiwa alam itu, perlu memberikan pemahaman yang tinggi pada pentingnya pengetahuan tentang gejala alam yang dapat diamati sebelum bencana benar-benar terjadi," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007