Bantul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan defisit air di Indonesia seperti yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana tidak perlu dikhawatirkan terjadi di daerah ini.
"Defisit air yang dirilis Pak Sutopo selaku Humas BNPB itu secara umum di seluruh Indonesia bukan per wilayah, tapi kalau bicara DIY dan Bantul, saya kira tidak begitu mengalami dampak signifikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, ketersediaan air di seluruh Tanah Air terus mengalami defisit karena dampak musim kemarau yang terjadi setiap tahun, namun karena ada kebijakan pemda yang mengedepankan lokal wisdom, defisit air tidak perlu dikhawatirkan.
Ia mengatakan, hal itu, karena kondisi wilayah Bantul yang masih banyak terdapat ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai menyimpan air tanah, sehingga ketersediaan air tanah masih mencukupi meskipun di saat kemarau seperti ini berkurang.
"Kecuali mungkin di kota-kota besar yang sudah padat hunian dan hotel yang asupan air tanah cukup tinggi, nah di Bantul masih relatif aman, ketersediaan air masih cukup bagus, tidak begitu bermasalah terkait dengan defisit air," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya selaku instansi terkait kebencanaan mengharapkan hal tersebut tetap dipertahankan dengan mengeluarkan kebijakan yang mengarah pada upaya eksploitasi air tanah yang berlebihan atau mengganggu cadangan air tanah.
Dwi Daryanto mengatakan, masih adanya cadangan air di Bantul itu terbukti dengan upaya optimalisasi sumber mata air di beberapa daerah pegunungan oleh masyarakat maupun instansi terkait, sehingga mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat setempat.
"Kalau kita optimalkan sumber daya air yang ada di situ masih bisa, masih memunculkan sumber mata air yang ada. Ini kan salah satu bukti kalau di Bantul untuk defisit air sampai beberapa tahun ke depan tidak begitu terlalu dikhawatirkan," katanya.
Sementara itu, berkaitan dengan antisipasi kekeringan menghadapi kemarau 2017, kata dia, BPBD Bantul telah melakukan persiapan antisipasi sampai pertengahan November dengan menyediakan bantuan air bersih bagi wilayah yang warganya mengalami kesulitan air.
"Kalau prediksi cuaca yang kami terima dari BMKG, musim kemarau diperkirakan masih terjadi sampai pertengahan November, sehingga persiapan antisipasi menghadapi puncak kemarau paling tidak sampai awal November nanti," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017