Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto, meminta prajurit TNI-AL agar insiden bentrokan warga dengan prajurit Marinir di Desa Alas Tlogo, Pasuruan, Jawa Timur, jangan sampai mematahkan semangat prajurit baret unggu itu dalam meningkatkan profesionalismenya. "Hal yang baru terjadi merupakan pelajaran penting, namun saya minta jangan sampai mematahkan semangat untuk meningkatkan profesionalisme marinir," katanya pada saat serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen TNI (Mar) Safzen Noerdin kepada Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono, di Jakarta, Rabu. Safzen akan bertukar posisi dengan Nono, sehingga menjadi Irjen Mabes TNI-AL. Nono sebelumnya pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Gubernur Akademi Angkatan laut (AAL) di Surabaya. Kasal mengatakan peningkatan profesionalisme tidak saja didapat dari pendidikan tapi juga latihan-latihan di lapangan. "Untuk dapat berlatih, maka kita memerlukan arena yang memadai. Ini akan terus kita rencanakan dengan cermat demi peningkatan profesionalisme marinir di masa datang," ujar Slamet. Bentrokan warga dengan prajurit Marinir di pusat latihan tempur Desa Alas Tlogo, Rabu pekan silam menewaskan empat warga sipil dan lima anggota marinir luka-luka. Sementara itu, sebelumnya Ketua Komnas HAM, Abdul Hakim Garuda Nusantara, meminta kepada tim Polisi Militer TNI AL (Pomal) untuk menyidik tersangka 13 prajurit Marinir yang terlibat kasus penembakan tersebut. "Meskipun mereka ditahan di tempat militer, penyidikan harus independen dan transparan agar masyarakat tahu persis proses yang terjadi karena kasus ini sarat dengan pelanggaran HAM," katanya. Abdul Hakim Garuda mengatakan bahwa kasus ini memang ada pelanggaran HAM cukup serius, sehingga diperlukan perhatian serius agar kasusnya tidak terulang lagi. (*)
Copyright © ANTARA 2007