Beijing (ANTARA News) - China mulai memasarkan helikopter petempur dan pengintai yang merupakan bagian dari pengembangan pesawat militer nirawak ke dunia internasional.

Industri Dirgantara China (AVIC) sebagai produsen pesawat besar milik negara memajang helikopter tak berawak jenis AV500W di ajang "China Helicopter Expo" di Tianjin yang mulai dibuka untuk umum, Kamis (14/9).

Pesawat dengan panjang badan 7,2 meter yang diproduksi di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Helikopter AVIC di Jingdezhen, Provinsi Jiangxi, itu mampu lepas landas dengan berat maksimum 450 kilogram, berkecepatan 170 kilometer per jam, dan berketinggian 4.000 meter dari permukaan tanah, demikian laporan Peoples Daily, Jumat.

Helikopter tersebut juga mampu mengangkut 120 kilogram senjata dan perlengkapan lainnya. Versi pengintainya saja mampu terbang selama delapan jam, sedangkan versi pengintai sekaligus petempur bisa empat jam.

Dari semua jenis pesawat militer nirawak China yang ditawarkan ke pasar internasional, hanya AV500W yang stoknya tersedia, demikian pendapat para pengamat.

AV500W bisa mengangkut empat peluru kendali yang dilengkapi dengan radar. Setiap rudal beratnya delapan kilogram dan bisa membidik sasaran sejauh lima kilometer.

Lembaga penelitian tersebut juga menyatakan bahwa helikopter itu bisa mengangkut beberapa jenis bom.

Helikopter masa depan tersebut memiliki mobilitas yang tinggi, kemampuan penetrasi, otomatisasi permukaan tinggi, dan bisa memata-matai.

Salah satu pimpinan tim perancang AV500W, Jiang Taiyu menyatakan bahwa helikopter tersebut telah diuji kemampuan menembakkan senjata pada penerbangan perdana, Agustus lalu.

Pihaknya menyasar pasar Timur Tengah yang saat ini sedang berjuang melawan teroris.

Menurut Direktur Teknologi Pesawat Nirawak Lembaga Litbang Helikopter AVIC, Fang Yonghong, beberapa negara di Eropa, Afrika, dan Timteng, menghadapi meningkatnya ancaman terorisme sehingga mereka membutuhkan peralatan berkulitas bagus dengan harga terjangkau seperti AV500W itu.

Pameran yang berlangsung di Tianjin itu diikuti 400 produsen helikopter dari 22 negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis. Mereka memboyong 98 unit helikopter di ajang tersebut.


(T.M038/a011)

Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017