"Saya berterimakasih atas perjuangan para pemain karena mereka hanya berkekuatan 10 orang pada babak kedua. Kami juga minta maaf dan terimakasih atas dukungan masyarakat Indonesia," ujar Indra selepas pertandingan di Yangon seperti keterangan tertulis Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diterima Antara di Jakarta, Jumat malam.
Indra mengatakan pada babak adu penalti, timnas U-19 sebenarnya mempunyai lima penendang termasuk Feby Eka Putra. "Saya ganti Feby Eka karena dia cedera dan kram. Kalau dia tidak diganti, mungkin akan berakibat lebih fatal untuknya karena Feby sudah memaksakan bermain selama 15 menit," ujarnya.
Mantan pelatih klub sepak bola Bali United itu menyayangkan insiden kartu merah Saddil karena gelandang bernomor punggung 15 itu secara reflek membalas pelanggaran Wudtichai Kumkeam yang menendang punggung Saddil.
"Mungkin saat itu wasit hanya menanggap Saddil yang salah. Harusnya wasit memberikan kartu kuning terlebih dahulu," ujar Indra.
Indra mengatakan anak-anak asuhnya harus mendapatkan istirahat yang cukup untuk bersiap melanjutkan pertandingan perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18 2017.
Tim sepak bola nasional U-19 takluk dari tim Thailand 2-3 setelah melewati drama adu penalti pada putaran semifinal Piala AFF U-18 yang berlangsung di Stadion Thuwunna Yangon, Myanmar, Jumat.
Dua pemain Indonesia yang berhasil menyumbang gol bagi tim Merah-Putih adalah Egy Maulana Fikri dan Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah pada babak adu penalti.
"Kami mohon maaf karena kami gagal lolos ke putaran final. Kami sudah berjuang maksimal dan kurang beruntung saat adu penalti," ujar Lutfhi.
Luthfi mengatakan telah mendominasi pertandingan baik pada babak pertama maupun babak kedua dengan beberapa peluang gol.
"Kami masih ada pertandingan terakhir untuk memperebutkan posisi ketiga. Kami akan berjuang maksimal agar mendapatkan tempat ketiga," ujar Luthfi.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017