Chittagong (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno mengatakan bantuan kemanusiaan pemerintah RI bagi pengungsi Rohingya yang dititipkan kepada pemerintah Bangladesh akan dikirim secara bertahap.
"Jadi pengiriman barang juga mesti dilakukan secara seksama dan pelan-pelan. Dan memungkinkan juga gudang pemerintah tidak terlalu penuh dengan barang karena pemerintah daerah juga akan menyalurkan barang itu ke wilayah gudang mana di Coxs Bazar," kata Rina saat jumpa pers di Chittagong, Bangladesh usai rakor penyaluran bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya pada Jumat.
Menurut Dubes Rina, saat ini pihaknya juga terus melakukan penghitungan kebutuhan darurat bagi pengungsi Rohingya.
Peninjauan kebutuhan ke daerah-daerah pengungsian perlu dilakukan kembali untuk melihat bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh para pengungsi agar bantuan tepat guna.
Rencananya pada Sabtu (16/9), tim peninjau bersama BNPB akan melakukan "need assessment" di daerah pengungsian di Coxs Bazar.
"Yang besok akan dilakukan adalah kunjungan ke sana untuk mencocokkan apa yang kita punya dengan kondisi di lapangan. Jangan sampai barang yang kita kirimkan ternyata disini tidak bisa dipakai," ujar Rina.
Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya dan diterima oleh pemerintah Bangladesh pada Kamis terdiri dari beras 10 ton, tenda 10 unit dan selimut 7.000 helai.
Perwakilan pemerintah Bangladesh telah menerima kiriman bantuan itu dan akan mendistribusikannya kepada organisasi kemanusiaan internasional untuk dibagikan kepada warga Rohingya.
"Kami berterimakasih kepada pemerintah Indonesia. Peran ini sangat tepat bagi etnis Rohingya yang mengungsi di Bangladesh," kata Deputy Commissioner Chittagong Md Zillur Rahman Chowdhury pada Kamis (14/9).
Sementara itu, dua pesawat C130 Hercules TNI AU akan kembali tiba di Bandara Hazrat Shah Amanat pada Jumat pukul 17.00 dan 19.00 waktu setempat membawa bantuan family kit, logistik dan beras.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017