Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menilai sasaran vandalisme terhadap rambu dan alat pemberi isyarat lalu lintas mulai berkurang namun beralih ke fasilitas umum lain yang biasanya ada di sepanjang jalan, seperti tiang listrik dan telepon.
"Vandalisme terhadap rambu lalu lintas masih ada tetapi sudah mulai berkurang, seperti di sepanjang Jalan Sultan Agung ini karena sering kami bersihkan. Namun, sasarannya justru berubah ke tiang listrik dan telepon," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di sela kegiatan pembersihan vandalisme rambu untuk memperingati Hari Perhubungan di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan pelaku vandalisme rambu lalu lintas dan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) biasanya menggunakan stiker atau kertas berisi iklan yang ditempel menggunakan lem ke tiang atau rambu lalu lintas, namun terkadang juga menggunakan cat semprot.
Tempelan kertas atau stiker, katanya, masih mudah dibersihkan jika dibandingkan dengan semprotan cat karena harus menggunakan cairan pembersih thinner.
"Sasaran vandalisme tidak hanya di rambu yang ada di tepi jalan dan mudah dijangkau, tetapi juga di rambu yang letaknya cukup tinggi seperti petunjuk arah. Saya juga tidak habis pikir bagaimana mereka bisa naik hingga ke atas sana," katanya.
Biasanya, katanya, pelaku vandalisme masih berusia anak-anak dan tercatat sebagai siswa SMA bahkan SMP.
"Kami pernah menangkap basah pelaku vandalisme dan langsung kami minta membersihkan coretan yang mereka buat. Pelaku masih pelajar," katanya.
Upaya edukasi yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta untuk mengurangi tindak vandalisme terhadap rambu lalu lintas dilakukan melalui sekolah.
"Kami beri edukasi melalui sekolah-sekolah. Namun, semuanya sangat tergantung pada kesadaran masyarakat itu sendiri. Harapannya, mereka tidak mencoret atau menempelkan stiker ke rambu karena akan merugikan orang banyak," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga sudah melakukan pembersihan vandalisme di rambu lalu lintas di ruas Jalan Kusuma Negara hingga Puro Pakualaman dan dari simpang Tungkak hingga Pojok Beteng Timur.
Dalam kegiatan pembersihan rambu yang digelar untuk memperingati Hari Perhubungan tersebut, Dinas Perhubungan juga melibatkan komunitas yang aktif melakukan kegiatan kebersihan, yaitu Komunitas Garuk Sampah serta melibatkan Polresta Yogyakarta.
"Kegiatan pembersihan vandalisme di rambu lalu lintas ini digelar secara serentak di DIY oleh masing-masing kota dan kabupaten," katanya.
Koordinator Garuk Sampah Bekti Maulana mengatakan keterlibatannya dalam kegiatan tersebut karena keprihatinan mereka terhadap kebersihan lingkungan.
"Kami ikut bersih-bersih karena miris. Pembersihan sudah sering dilakukan tetapi tetap saja masih ada banyak tempelan seperti ini," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017