Depok (ANTARA News) - Setelah berhasil menangkap Praka Joko Suprayitno, pihak Kepolisian Polda Metro Jaya juga menangkap anggota komplotannya, Joni ketika sedang mengambil uang di ATM BCA, Cibubur, sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa. Beberapa saat sebelumnya, Joko (berita sebelumnya disebut DS) ditangkap dalam penggerebekan oleh jajaran Polda Metro Jaya di Jalan Studio Alam, Gang Kesadaran RT 04/RW 09 Kampung Cikumpa, Sukmajaya, Depok. "Dari keterangan Joko, diperoleh informasi bahwa kawanannya sedang mengambil uang di ATM BCA," kata Kasat Resmob Kompol Riza Calvian Gumay, di lokasi kejadian di Depok. Setelah mendapat keterangan tersebut polisi langsung bergerak ke arah Cibubur, untuk menangkap kawanan komplotan Joko. Ketika digerebek kawanan Joko melakukan perlawanan, sehingga terjadi tembak-menembak. "Kita berhasil menangkap seorang anggota komplotan bernama Joni. Sedangkan dua orang lainnya melarikan diri dengan menggunakan Kijang Inova," jelas Gumay. Ia menegaskan akan terus berusaha menangkap para pelaku kejahatan tersebut. Sebelumnya, Praka Joko Supriyanto tertangkap di rumah yang baru dibelinya delapan bulan lalu, pada pukul 12.00 WIB. Joko terkait kasus peledakan bom di Plaza Atrium pada tahun 1999. Praka Joko yang merupakan desersi Yon Zipur 9/1 Kostrad Ujung Berung, Bandung divonis 15 tahun atas kasus peledakan bom di Plaza Atrium, Senen, Jakarta. Namun baru lima tahun menjalani tahanan di LP Sukamiskin, Joko melarikan diri. Pada Jumat lalu, ia terlibat kasus perampokan terhadap artis Doris Callebout. Aksinya tersebut berujung pada tewasnya seorang warga dan seorang warga lain terluka ketika hendak menolong korban. Pada kasus tersebut diduga Joko merupakan eksekutor terhadap tewasnya calon taruna Akpol Wahyu Tryanto Putra. Dalam penggerebekan tersebut polisi juga menemukan satu TNT buatan Pindad tahun 1993, enam detonator, dan dua senjata revolver Magnum (satu tidak berfungsi), sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi B 6689 SIS. Barang-barang milik pribadi Joko juga diamankan oleh pihak kepolisian seperti pedang, kasur, boneka, dan lainnya. Polisi melakukan pemeriksaan di rumah Joko hingga pukul 17.00 WIB. Joko tinggal bersama istri dan seorang anaknya bernama Tasya (2). Seorang warga yang rumahnya persis di depan rumah Joko, Alfian (18) mengatakan Joko merupakan orang yang tertutup tidak pernah bergaul dengan warga. "Hanya istri dan anaknya yang kadang-kadang bergaul," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007