Banyuwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program inovasi di bidang kesehatan, yakni "Gancang Aron" atau pelayanan antar obat ke rumah pasien, di RSUD Blambangan, Rabu.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam peluncuran program itu mengatakan pelayanan dilakukan untuk memudahkan masyarakat menikmati layanan kesehatan, termasuk bisa mengurangi antrean pengambilan obat di apotek rumah sakit milik pemerintah daerah. "Gancang aron" merupakan bahasa lokal Banyuwangi yang berarti lekas sembuh.

"Saya sering melihat, kadang ada pasien yang setelah berobat itu kan harus ambil obat di apotek. Kasihan, sudah sakit, masih menunggu obat. Maka dengan program ini, mereka tidak usah antre, bisa langsung pulang beristirahat di rumah. Obatnya yang nanti diantar setelah disiapkan apoteker. Gratis," katanya.

Dengan adanya pelayanan tersebut, kata Anas, pasien rawat jalan diharapkan tidak repot antre obat dan segera sembuh dari penyakit yang diderita.

"Beberapa bulan terakhir layanan ini terus kita uji coba. Tentu nanti ada masukan-masukan dari pasien maupun apoteker, karena obat ini kan tidak bisa sembarangan. Lalu kami sesuaikan juga dengan peraturan-peraturan yang ada terkait obat. Intinya kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada pasien," ujar bupati berusia 44 tahun ini.

Menurut dia, apoteker dilibatkan karena mereka yang berhak untuk menjelaskan kepada pasien terkait aturan pemakaian obat tersebut. "Apoteker nanti juga akan mengedukasi pasien. Misal kontra indikasi obat penyakit tertentu. Jadi keluarga pasien akan lebih paham dalam memberikan konsumsi obat pada keluarga yang sedang sakit," ucap Anas.

Ke depan, katanya, Banyuwangi akan mengembangkan program ini dengan melibatkan layanan platform digital dari Gojek Indonesia. "Jadi program ini permulaan, kami sedang matangkan juga layanan yang lebih luas dari ini dengan menggandeng Gojek dan profesi apoteker. Nanti meluas ke rumah sakit lain, yaitu RSUD Genteng dan puskesmas. Intinya, mengembangkan layanan antar obat pasien dengan tetap menyesuaikan aturan yang ada," kata Anas.

Sementara Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat mengatakan program ini melibatkan 13 apoteker yang ada di RSUD Blambangan. Mereka dilengkapi enam motor operasional.

Jangkauan layanan ini untuk sementara di wilayah sekitar Kota Banyuwangi, yaitu 18 kelurahan se-Kecamatan Banyuwangi, ditambah Desa Tamansari Krajan, Licin Krajan, Banjarsari Krajan, Grogol Krajan, dan desa Pakistaji di Kecamatan Kabat.

"Perlahan kami akan perluas jangkauan pelayanannya," ujarnya.

Selain program Gancang Aron, RSUD Blambangan juga memiliki program Kartu Gandrung (Gerakan Asuhan Nyata pada Pasien Disabilitas, Risiko Tinggi Penyakit Berat, Usia Lanjut dan Gravida/wanita hamil). Pemegang kartu ini langsung mendapatkan pelayanan tanpa antre karena disediakan loket khusus.***4***

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017