Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian membangun delapan jurusan politeknik baru di kawasan industri, di mana dua di antaranya sudah mulai dibangun tahun ini, yakni Politeknik Industri Furnitur di Kawasan Industri Kendal dan Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Kawasan Industri Bantaeng.
“Dua sudah dibangun, satu sudah beroperasi, yakni Politeknik Industri Logam di Kawasan Industri Morowali yang sudah jalan,†kata Kepala Pusdiklat Industri Kemenperin Mujiyono kepada Antaranews di Jakarta, Rabu.
Kedelapan politeknik tersebut yaitu Politeknik Industri Kelapa Sawit di Dumai, Politeknik Industri Furnitur di Kawasan Industri Kendal, Politeknik Industri Baja atau Logam di Batu Licin dan Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng.
Selain itu, Politeknik Industri Petrokimia di Banten, Teluk Bintuni dan Kawasan Industri Gresik, serta Politeknik Industri Logam di Kawasan Industri Morowali.
Mujiyono menyampaikan, pembangunan politeknik tersebut sesuai dengan surat yang disampaikan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi.
“Suratnya sudah disampaikan ke Kemenperin dari Kemenristek dikti. Dua sudah mulai dibangun, satu sudah beroperasi, sisanya akan menyusul,†ungkap Mujiyono.
Menurut Mujiyono, politeknik yang dibangun Kemenperin sudah berbasis kompetensi yang link and match dengan kebutuhan industri furnitur di Indonesia.
Sekolah-sekolah itu juga akan menggunakan program dual system, di mana mahasiswanya tidak hanya belajar di dalam kelas, namun juga mengikuti praktek kerja lapangan setiap semesternya.
“Kami juga sudah rapatkan dengan asosiasi industri, seluruh pelaku industri, kita adakan Forum Group Discussion (FGD), sampai menyusun prodi yang dibutuhkan, kurikulumnya seperti apa, sampai ke rencana praktek kerjanya, sampai ke penempatan tenaga kerjanya,†papar Mujiyono.
Menurutnya, setiap pembangunan politeknik dan akademi, Kemenperin perlu memastikan komitmen dari asosiasi industri untuk praktek kerja dan penyerapan tenaga kerjanya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017