Titik awal api di Watu Kuto sebenarnya diketahui oleh petugas, namun setelah petugas kembali dengan membawa peralatan untuk memadamkan api, ternyata api sudah menjalar besar karena angin yang kencang dan banyaknya alang-alang yang kering

Probolinggo (ANTARA News) - Petugas gabungan berhasil memadamkan kebakaran hutan Gunung Bromo yang merupakan wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Senin (11/9) hingga Selasa (12/9).

"Petugas berusaha maksimal untuk memadamkan api dengan menyemprot air dan titik api benar-benar padam di tebing yang berada di kawasan Bantengan pada Selasa (12/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kepala Seksi I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin saat dihubungi dari Probolinggo, Rabu.

Menurutnya pemadaman kebakaran hutan tersebut melibatkan berbagai pihak yakni petugas TNBTS, Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, sukarelawan, dan masyarakat.

"Titik awal api di Watu Kuto sebenarnya diketahui oleh petugas, namun setelah petugas kembali dengan membawa peralatan untuk memadamkan api, ternyata api sudah menjalar besar karena angin yang kencang dan banyaknya alang-alang yang kering," katanya.

Tim gabungan petugas juga mengaku kesulitan untuk memadamkan kebakaran karena sejumlah titik api berada di lokasi yang sulit dijangkau dengan kemiringan tebing sekitar 80-90 derajat, namun untuk kawasan padang rumput atau savana Bukit Teletubbies dapat dipadamkan pada Senin (11/9) malam.

"Hari ini kami masih tetap bersiaga di lokasi kebakaran untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya titik api di kawasan tersebut, sehingga beberapa personel TNBTS terus melakukan pemantauan dan patroli di lokasi," ujarnya.

Ia mengatakan kebakaran di kawasan Gunung Bromo terakhir terjadi pada tahun 2014, sedangkan tahun 2015 dan tahun 2016 tidak ada kebakaran hutan, sehingga tumpukan serasah atau sampah-sampah organik yang berupa tumpukan dedaunan kering, ranting, dan berbagai sisa vegetasi yang sudah mengering mudah terbakar saat musim kemarau.

"Patroli terhadap sejumlah titik rawan kebakaran terus dilakukan oleh petugas TNBTS, sehingga diharapkan kebakaran tidak terjadi lagi di kawasan Gunung Bromo," katanya.

Sarmin juga mengimbau wisatawan dan masyarakat tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat karena dapat memicu kebakaran di hutan Gunung Bromo yang penuh dengan tumpukan daun dan ranting kering.

Selama proses pemadaman kebakaran hutan tersebut selama 11-12 September 2017, pihak TNBTS tetap membuka kawasan wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut karena dinilai tidak mengganggu wisatawan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017