Jakarta (ANTARA News) - Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengatakan, pergerakan pasar pada masa mendatang bakal memantau pencapaian target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang telah ditargetkan pemerintah.
"Pasar memantau apakah target pertumbuhan PDB 5,2 persen akan tercapai di tahun 2017," kata Lukman Otunuga, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, meski sentimen terhadap kondisi perekonomian Indonesia mungkin memburuk di jangka pendek karena penjualan ritel yang melemah, namun prospek ekonomi secara umum tetap menjanjikan.
Ia berpendapat bahwa hasil kajian yang menyatakan merosotnya penjualan ritel Juli 3,3 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya merupakan kontraksi pertama dalam enam tahun terakhir.
Dengan demikian, lanjutnya, hal itu juga dinilai bisa memicu munculnya kecemasan tentang penurunan tingkat konsumsi di Indonesia pada tahun ini.
Sebagaimana diwartakan, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2018 mencapai 5,26 persen.
"PDB (produk domestik bruto) pada 2018 kami perkirakan naik 5,2 persen," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara saat rapat kerja Komisi XI DPR dengan pemerintah dan BI di Jakarta, Senin (11/9).
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta adanya peningkatan kinerja belanja pemerintah dalam APBN untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada akhir tahun.
Menko Perekonomian di Jakarta, Jumat (8/9) mengatakan pertumbuhan konsumsi pemerintah yang didukung oleh membaiknya realisasi belanja ini bisa mendukung kinerja investasi dan ekspor, yang pada semester I-2017 berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly. Dia menyatakan bahwa pemberdayaan UMKM merupakan salah satu solusi dalam menggairahkan pertumbuhan perekonomian nasional di tengah lesunya kondisi perekonomian global.
Untuk itu, pemerintah juga selayaknya agar tidak hanya fokus pada kebijakan dan program, tetapi fokus juga pada perbaikan implementasi pemberdayaan UMKM di lapangan.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berpendapat bahwa pemberdayaan UMKM juga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi, terutama dalam mengatasi persoalan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan daerah.
Ia juga mengapresiasi Bank Indonesia terkait dengan program pemberdayaan UMKM melalui kluster-kluster yang mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan, baik industri pendukung, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, pendidikan, teknologi, maupun sumber daya alam.
Junaidy mengingatkan bahwa hal itu jangan dilakukan secara parsial. Namun, pihak lain seperti BUMN dan BUMS juga bisa lebih aktif berdayakan UMKM.
Fraksi PKS juga telah menginisiasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kerwirausahaan Nasional yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan yang inovatif dalam membangun perekonomian nasional.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017