"Bagaimana ke depan kami mendorong KPK memperbaiki yang kurang sempurna, misalnya dibahas terkait penyadapan," kata Bambang usai Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan KPK, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, masih ada konten penyadapan yang tidak terkait dengan pokok perkara, masuk ke pengadilan namun tersiar ke ruang publik dan sudah dipahami KPK yang akan dilakukam langkah-langkah perbaikan.
Dia mengatakan Komisi III DPR memiliki tanggung jawab terhadap kinerja KPK karena para pimpinan KPK dipilih di Komisi III.
"Karena itu suksesnya pimpinan KPK ke depan adalah suksesnya Komisi III DPR yang memilih tapi kalau ada kegagalan maka kami tidak bisa lepas tanggung jawab," ujarnya.
Bambang mengatakan untuk pertemuan selanjutnya antara Komisi III DPR dengan KPK ke depan ada dua alternatif yaitu pekan depan di DPR atau rapat kerja di gedung KPK.
Menurut dia, pertemuan lanjutan itu akan membahas mengenai masalah alur proses penegakan hukum di KPK, mulai pengaduan masyarakat, pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket), penyelidikan, penyidikan, dan penyadapan.
"Intinya adalah membahas atau menuntaskan apa yang tadi kita bicarakan dan memperoleh berbagai jawaban ditanyakan anggota Komisi III DPR," katanya.
Dalam RDP tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan penyadapan yang dilakukan KPK tidak bisa dilakukan sembarangan karena ada mekanisme yang mengaturnya.
Dia menjelaskan, penyadapan berawal dari usul Direktorat Penyelidikan KPK setelah melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) yang disampaikan ke pimpinan KPK.
Menurut dia, apabila lima pimpinan setuju dan menandatangani surat perintah penyadapan (sprindap), kegiatan baru bisa dilakukan.
"Tapi, yang menyadap bukan Direktorat Penyelidikan, tapi Direktorat Monitoring di bawah Deputi Informasi dan Data (Inda) KPK," kata Agus.
Dia mengatakan penyadapan itu juga diawasi oleh Direktorat Pengawasan Internal (PI) di bawah Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK.
Agus menjelaskan, tiga bidang ini yakni penyelidikan, informasi dan data serta PI saling terkait dalam melakukan penyadapan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017