Blangpidie, Aceh (ANTARA News) - Pihak Kementerian Pertanian mengajak seluruh petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk mempercepat tanam padi pada musim tanam (MT) rendengan 2017 untuk menutupi luas tanam yang tidak mencapai target pada musim gadu sebelumnya.
Staf Ahli Kementan Bidang Lingkungan, Mukti Sardjono di hadapan ratusan petani Kabupaten Abdya saat melakukan rapat musyawarah turun ke sawah di Blangpidie, Selasa menyatakan, Kementan telah menghibahkan benih padi unggul gratis untuk 4.000 hektare kepada petani Abdya, kemudian ditambah lagi oleh Pemerintah Aceh 1.000 hektare lagi.
Hadir dalam musyawarah itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh, Hasanuddin Darjo, Bupati Abdya Akmal Ibrahim, Dandim 0110/Abdya Lekol Inf Puji Hartono, Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan, Anggota DPRK Abdya, seluruh Camat dan Kepala Desa, Keujruen Blang (lembaga adat sawah) dan ratusan petani.
"Mentan telah bantu benih untuk 4.000 hektare lahan sawah. Kadis Pertanian Provinsi Aceh tadi mengatakan membantu juga untuk 1.000 hektare lahan. Sisanya nanti akan ditampung oleh Pemkab Abdya. Alhamdulillah, mudah-mudahan jadwal tanam padi September ini akan tercapai," ujarnya.
Mukti berharap, kepada seluruh petani Abdya untuk melakukan percepatan tanam. Air untuk bajak sawah sudah mulai banyak karna sudah musim turun hujan.
Apalagi, 10 unit traktor besar bantuan dari Kementan untuk provinsi Aceh dialihkan ke Abdya untuk dipinjam pakaikan mengolah lahan sawah, ujar dia.
"Dengan semangat kepala daerah yang luar biasa ini, saya berharap ke depan Kabupaten Abdya ini menjadi sentral pertanian di Provinsi Aceh. Kemudian, sesuai dengan jumlah luas yang dimiliki, ke depan petani di kabupaten ini juga jangan kalah dengan daerah lain untuk menanam jagung," katanya.
Bupati Abdya Akmal Ibrahim dalam musyawarah petani tersebut mengatakan, sektor pertanian padi akan terus didorong hingga Kabupaten Abdya menjadi lumbung pertanian padi di Provinsi Aceh sebagaimana yang telah diraih pada masa kepemimpinannya dulu pada tahun 2007-2012.
"Jika pertanian itu mundur, maka seluruh sektor akan tersendat, itu dari segi dunia. Dari segi akhirat, perintah untuk membantu orang miskin itu adalah wajib. Ada 23 ayat dalam Alquran yang perintahnya keras-keras untuk membantu, menolong dan memberi jalan pada orang miskin," ungkapnya.
Akmal berkata, bagi siapa saja aparatur sipil negara yang bersedia membantu sektor pertanian disamping tugas pokoknya juga merupakan ibadah yang nantinya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, apalagi cukup banyak masyarakat yang bekerja di lahan persawahan itu kategorinya miskin.
Masyarakat miskin di daerah itu diberikan kemudahan oleh kepala daerah, terutama petani sawah. Keujruen Blang dan kelompok tani yang memiliki kendala dipersilahkan untuk melaporkan pada Bupati Abdya kapanpun waktunya dipersilahkan bertemu tanpa harus melalui protokoler pemerintah.
"Yang anehnya sekarang jumlah lahan sawah sudah 8 ribu hektare. Tadi saya sudah diskusikan dengan staf ahli Menteri, karena semasa kepemimpinan saya dulu jumlah lahan sawah itu mencapai 29 ribu hektare. Kebijakan pusat subsidi pupuk dan bibit sesuai dengan jumlah CP/CL lahan sawah," katanya.
Untuk itu, lanjut Bupati Abdya, diirnya memerintahkan Dinas Pertanian dan Pangan Abdya untuk segera membentuk tim dan mengukur kembali seluruh lahan sawah di Kabupaten Abdya secara manual.
Sebab, dulu luas sawah 29 ribu hektare tersebut berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS), tegasnya.
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017