Kunjungan ini penting untuk Najib yang sedang menghadapi Pemilu tahun depan dan ingin mengisyaratkan keterbukaannya kepada Gedung Putih kendati Departemen Kehakiman AS memutuskan menyelidiki badan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Najib adalah pendiri lembaga dana yang sedang dihadapkan kepada tuduhan pencucian uang di paling sedikit enam negara termasuka AS, Swiss dan Singapura itu. Najib membantah telah berbuat salah.
Gedung Putih menyatakan tidak akan mengomentari penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS tersebut.
"Investasi dalam hubungan jangka panjang antara kedua negara adalah fondasi kami dalam mengatasi masalah-masalah yang menjadi kepedulian, dan di dalamnya termasuk korupsi dan transparansi," kata pejabat Gedung Putih yang meminta namanya dirahasiakan.
Trump berencana berbicara dengan Najib mengenai provokasi nuklir Korea Utara dan cara AS-Malaysia berbuat lebih dalam mengatasi ekspansi ISIS di Asia Tenggara, kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Laut China Selatan juga akan menjadi bagian yang dibahas, selain perdagangan dan investasi, kata Sanders.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017