Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sedang menjajaki secara intensif teknologi dari Jepang untuk mengatasi semburan lumpur panas dari proyek PT Lapindo Brantas Inc., di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur, sejak 29 Mei tahun 2006 yang hingga kini terus meluap.
"Betul, tim kita kini tengah membahas intensif bantuan teknologi dari Jepang untuk mengatasi luapan lumpur Lapindo," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Aburizal Bakrie, di Jakarta, Selasa.
Ditemui usai menghadiri Sidang Paripurna DPR membahas interpelasi soal nuklir Iran, ia mengatakan, selain dari Jepang, maka pemerintah juga melakukan penjajakan ke beberapa negara lain, seperti negara-negara Eropa, dan Rusia.
Namun, dari hasil penjajakan sementara teknologi yang ditawarkan belum bersifat konklusif untuk mengatasi luapan lumpur Lapindo, sedangkan dari Jepang masih dibahas intensif oleh tim, kata Aburizal menambahkan.
Sebelumnya, Rusia juga menawarkan dua teknologi sekaligus, yakni Stratum Well Field (SWF) dan Micro Seismic Monitor (MSM). Meski berbeda fungsi, namun kombinasi dari teknologi itu diklaim mampu memetakan konfigurasi geologi di bawah permukaan bumi.
Pemerintah RI hingga kini terus berupaya untuk menghentikan semburan lumpur panas yang lebih dari setahun menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, dan sekitarnya, serta membawa dampak negatif terhadap perekonomian Jawa Timur.
Upaya pemerintah yang kini dilakukan adalah metode saluran pelimpah yang sering macet, dan metode memasukkan bola beton yang masih berlangsung. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007