Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan tetap tidak akan datang ke DPR untuk menjawab hak interpelasi, karena sudah mengirimkan para menterinya.
"Presiden kan sudah mengirim menteri-menteri, biar menteri-menteri yang menjawabnya, jadi biarkan menteri-menteri itu diberi kesempatan," kata Andi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Keputusan untuk tidak datang ke DPR bukan karena Presiden tidak menghargai hak interpelasi yang disampiakan DPR, namun karena selama ini, beberapa Presiden yang lalu pun hak interpelasi hanya dijawab oleh para menteri yang ditunjuk Presiden, ujarnya.
"Ini kan sudah tradisi bahwa selama ini Presiden selalu diwakili menteri-menteri untuk menjawab hak interpelasi," katanya.
Andi mencontohkan pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, hak interpelasi dijawab oleh Menko Polkam pada waktu itu yang dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono juga pernah mengirimkan menteri untuk menjawab hak interpelasi DPR mengenai busung lapar.
"Persoalan busung lapar itu jauh lebih penting dan berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak dan waktu itu DPR menerima," katanya.
Ketika ditanya bahwa DPR menolak wakil menteri-menteri yang mewakilinya Presiden di DPR, Andi mengemukakan itu bukan penolakan DPR, namun hanya oleh orang-orang DPR tertentu saja.
"Yang menolak itu DPR atau orang-orang tertentu di DPR. Yang ingin 'walk out' kan hanya orang-orang tertentu saja," katanya.
Sementara itu, perkembangan terakhir dari rapat paripurna di DPR tentang interpelasi nuklir Iran sedang diskors selama 30 menit. Interupsi dari sejumlah anggota DPR terus berlangsung, sehingga Ketua DPR Agung Laksono menskors sidang dan mempersilakan kepada pimpinan fraksi untuk melakukan lobi. (*)
Copyright © ANTARA 2007