Malang (ANTARA News) - Pergelaran Malang Flower Carnival 2017 mendapatkan kejutan karena jumlah peserta kegiatan yang masuk tahun ke tujuh ini melonjakan cukup signifikan karena menembus 200 peserta dari seluruh Indonesia.
"Setiap tahun, peserta selalu naik. Untuk tahun ini menembus angka 200 peserta. Selain perwakilan dari beberapa kota di Indonesia, juga ada wakil dari negara tetangga seperti India," kata Chairman MFC Agus Sunandar di sela pembukaan MFC 2017 di Malang, Minggu.
Menurut dia, pada MFC 2016 pesertanya tidak sampai angka seratus. Dengan meningkatnya jumlah peserta menunjukkan kualitas pergelaran yang tahun ini bertajuk "Eksotika Bunga Nusantara" juga meningkat sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk terlibat langsung pada MFC.
Peserta yang terlibat selain dari Malang Raya, kata dia, juga datang dari Jember, Banyuwangi, Blitar, Pasuruan, Surabaya, Probolinggo, Yogyakarta, Bali hingga Solo. Untuk peserta asing selain dari India dan Australia.
"Kami selain hadir di sini setiap tahun, juga sudah terlibat kegiatan di 27 negara. Rencananya pada 24 September nanti kami akan terlibat di kegiatan di Paris, Prancis," katanya menambahkan.
Agus menegaskan MFC merupakan kegiatan yang diharapkan mampu mengembalikan citra Malang sebagai Kota Bunga. Namun, untuk pelaksanaan kegiataannya tidak menggunakan bunga hidup namun menggunakan bahan daur ulang.
MFC 2017 yang berlangsung di Jalan Ijen ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Malang Raya. Tidak hanya itu, masyarakat dari luar Malang juga hingga wisatawan asing juga terlihat menyaksikan secara langsung kegiatan yang memasuki tahun ketujuh ini.
Sebelum dilakukan defile, MFC 2017 dibuka secara langsung oleh perwakilan pemerintah Kota Malang dan dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti.
"Kami harapkan MFC menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Malang. Makanya kegiatan ini harus dikemas dengan baik mengingat 40 persen kedatangan wisatawan karena ada daya tariknya," kata Esti Reko Astuti di sela pembukaan.
(T.B016/B015/)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017