Kudus (ANTARA News) - Kendati tak bisa mewujudkan mimpi menjadi atlet binaan PB Djarum melalui jalur audisi beasiswa bulutangkis 2017 yang digelar di Kudus, Furie Nastiti (13) tetap memelihara asa menjadi pebulutangkis.
Langkah Furie terhenti di hari kedua audisi yang berlangsung di Kudus, yakni Rabu (6/9). Kendati menang pada pertandingan pertama, anak perempuan asal tatar Sunda itu harus menelan kekalahan pada pertandingan keduanya.
"Enggak sedih. Mungkin bisa lain kesempatan," ujar Furie kepada ANTARA News di GOR Djarum, Jati, Kudus, belum lama ini.
Penggemar peraih medali emas Olimpiade Barcelona Susy Susanti itu mengaku sudah pernah mengikuti ajang serupa tahun lalu. Namun langkahnya terhenti di babak perdelapan final.
Audisi Djarum kali ini merupakan kesempatan terakhirnya bergabung di PB Djarum, karena terganjal usia.
"Audisi tahun depan sudah enggak bisa. Mau ikut yang Telkom nanti pas umur 14 tahun," kata dia yang juga menyukai dunia atletik itu.
Soal bulu tangkis, sebenarnya Furie tak awam. Dia bahkan pernah meraih juara dua turnamen O2SN beberapa waktu lalu.
Bakatnya ini menurun dari sang ayah, yang saat ini berprofesi sebagai guru olahraga. Ayahnya juga ikut melatih Furie hingga sekarang.
"Tiga kali sehari latihan. Paginya renang, bulu tangkis jam 15.00 sore dan malam. Dua jam per latihannya. Dilatih sama ayah," kata dia.
Tak hanya Furie, Nikita Agnesha Mesalyna juga menghadapi kondisi serupa. Walau menang di pertandingan pertama dia gagal melaju ke tahap perempat final.
Anak perempuan asal Semarang yang sudah berlatih bulu tangkis sejak usia 5 tahun itu masih menyimpang keinginan ikut audisi mendatang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017