Kudus (ANTARA News) - Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi pernah menuturkan, sekalipun latihan bagi atlet sangat dipentingkan, namun tak berarti mengesampingkan pendidikan.
ANTARA News berkesempatan menemui Robby Maulana, salah atlet binaan PB Djarum sejak 2014, di sela kegiatan sekolahnya.
Bagaimana para atlet bersekolah?
Prasetyati, guru PKN, Sosiologi dan Bahasa Jawa di SMA Kanisius Kudus--tempat Robby dan sejumlah pebulutangkis lainnya bersekolah, mengatakan atlet hanya mengikuti dua hari sekolah, yakni Rabu dan Sabtu.
"Rabu dan Sabtu sekolah. Masuk jam 10.00 sampai jam 12.00. Hanya enam jam pelajaran. Kalau Sabtu jam 10.15 hingga pukul 13.00," tutur dia saat ditemui di SMA Kanisius, Kudus, kemarin siang.
Apa semua mata pelajaran diberikan?
Tidak semua. Hanya yang umum. Pelajaran lainnya diberi tugas saja. Tugas untuk pelajaran yang tidak diambil. Pelajaran wajib misalnya agama, PKN, Matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris.
Soal akademis atlet seperti apa?
Akademis umumnya menengah.
Robby tergolong siswa yang seperti apa?
Usil. Bandel seperti anak-anak pada umumnya. Untuk Robby, banyak mengantuknya. Karena dia harus latihan pagi sore, belajar siang hari. Robby sekarang kelas 10, dia masuk kelas khusus.
Kebanyakan atlet pemalu tetapi umumnya bisa bersosialisasi baik dengan teman-temannya.
Dalam kesempatan yang sama, guru olahraga di Kanisius, Sri Joko Mulyono mengatakan untuk kelas 11 dan 12 atlet tak lagi masuk kelas khusus. Mereka masuk kelas yang sama seperti yang lain, agar bisa bersosialisasi.
Saat ini di Kanisius terdapat 12 atlet binaan PB Djarum, lalu 17 orang di kelas 11 dan 8 orang di Kelas 12.
Selain pandai mengayunkan raket dan kok, Robby ternyata juga bisa memainkan gitar. Widi, guru Kimia dan menyanyi memuji bakat Robby di bidang musik.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017