Sleman, Yogyakarta (ANTARA News) - Kolektif musik Melancholic Bitch (Melbi) menggelar konser sekaligus meluncurkan album penuh ketiga mereka, bertajuk "NKKBS Bagian Pertama" di Pusat Kebudayaan Koesnadi Harja Soemantri, Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, Sabtu.
Kehadiran "NKKBS Bagian Pertama" seolah menandai kembalinya Melbi yang dalam beberapa tahun terakhir tak terlalu aktif, terutama karena sang pengampu vokal Ugoran Prasad disibukkan dengan studinya di beberapa negara di luar negeri.
Album ketiga tersebut bahkan terpaut sekira delapan tahun jaraknya dari album Melbi sebelumnya, "Balada Joni dan Susi" (2009) yang monumental dan menempatkan mereka sebagai salah satu nama serius dalam skema musik indie.
Tak kurang dari 11 nomor memenuhi album "NKKBS Bagian Pertama", dengan single "Bioskop, Pisau Lipat" telah diedarkan oleh Melbi lewat laman berbagi video, Youtube, pada 25 Agustus 2017 silam.
Lagu tersebut menjadi refleksi ingatan Ugoran mewakili generasi yang tumbuh besar di bawah asuhan dan kewajiban menyaksikan film propaganda pemerintah Orde Baru, "Pengkhianatan G30S/PKI", pada malam hari tanggal 30 September tiap tahunnya.
Meski tidak disajikan sebagai sebuah lakon yang runut laiknya "Balada Joni dan Susi", 11 Melbi di album terbaru berangkat dari semangat yang sama yakni menghamparkan dan menukili gagasan besar propaganda Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) --yang dilekatkan menjadi judul sekaligus tema utama album--, yang dijadikan jargon Orde Baru dalam kampanye keluarga ideal di mata negara.
"NKKBS Bagian Pertama" dikerjakan Melbi dengan kontribusi dari Ugoran Prasad (vokal), Yennu Ariendra, Yossy Herman Susilo, Richardus Ardita, Nadya Hatta dan Danish Wisnu Nugraha.
"Ini album baru, jadi bersabarlah dengan kami," kata Ugoran selepas ia dan rekan-rekannya membawakan "Cahaya, Harga".
Selain memainkan satu album penuh "NKKBS Bagian Pertama" secara berurutan, Melbi juga membawakan nomor-nomor populer mereka yang sudah mengakar di kalangan penonton seperti "Akhirnya Masup Tipi", "Tentang Cinta", "7 Hari Menuju Semesta" dan tentu saja "Mars Penyembah Berhala".
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017