Astana, Kazakhstan (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan negara-negara Islam lebih mengimplementasikan lagi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) agar tidak ketinggalan dengan negara lain.
"Kita di OKI terlalu banyak konvensi, diskusi, seminar. Yang kami inginkan implementasi satu per satu," kata JK di Astana, Sabtu.
Dia mengatakan, sebenarnya teknologi di negara-negara Islam sudah cukup baik dan maju seperti di Kazakhstan, Turki, Iran dan Pakistan. Karena itu sebagai negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang besar penduduknya harus bisa mengimplementasikan Iptek.
Indonesia menjadi salah satu delegasi dalam KTT OKI tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang digelar pertama kalinya di Astana, Kazakhstan.
JK mengatakan, Indonesia dalam KTT yang dihelat pada 10-11 September 2017 itu akan menawarkan beberapa teknologi yaitu teknologi pangan dan pengelolaan air.
"Sangat penting ke depan Indonesia memang harus menjadikan motor penggerak dalam riset bidang teknologi bidang pangan," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
Dia mengatakan, selain itu juga dalam pembicaraan tingkat menteri, Indonesia membahas teknologi maritim.
"Ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Kita sudah melakukan pembicaraan tentang perkembangan maritim baik keanekaragaman hayatinya maupun connecting yang terkait dengan perkapalan," tambah Nasir.
Pada KTT ini, delegasi Indonesia juga mengikutsertakan lima rektor serta satu dekan sehingga diharapkan dapat melihat langsung perkembangan-perkembangan Iptek di negara-negara Islam lain dalam internasional Expo 2017 tentang energi masa depan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017