Situbondo (ANTARA News) - Proyek pembangunan pelabuhan feri di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditargetkan rampung atau selesai pembangunannya pada akhir Desember 2017.
"Kami baru mengerjakan pembangunan pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Jangkar ini, sejak pertengahan Agustus 2017. Dan diperkirakan membutuhkan waktu hampir lima bulan," ujar Penanggung jawab pelaksana proyek PT Kurnia Jaya Wirabakti Surabaya, Cahyo Utomo di Situbondo, Sabtu.
Ia mengemukakan, pembangunan pelabuhan feri yang baru tersebut selain membuat dermaga baru yang berdampingan dengan pelabuhan lama juga melakukan reklamasi sebagai tempat parkir kendaraan.
Pembangunan pelabuhan penyeberangan itu, katanya, sebenarnya membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan karena selain setelah reklamasi juga dibangun "trestel" atau akses jalan dari dermaga menuju daratan.
"Yang jelas pelabuhan feri baru ini lebih menjorok ke tengah laut atau lebih panjang dari pelabuhan lama. Untuk reklamasi saja dari bibir pantai 90 meter dan trestel 40 meter dan ditambah dermaganya sepanjang 230 meter ke tengah laut," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo, Juni Dwi Hanggoro mengatakat bahwa Pelabuhan penyeberangan baru ini dibuat, karena pelabuhan lama yang selama ini digunakan umurnya sudah 33 tahun atau pelabuhan tersebut sudah dibangun sejak tahun 1984.
Selain umur bangunan pelabuhan sudah tua, lanjut dia, pelabuhan penyeberangan dari Jangkar menuju Pulau Raas, Pulau Sapudi dan Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, itu kondisinya juga sudah mulai banyak yang rusak.
Pembangunan pelabuhan tersebut menyerap anggaran sebesar sekitar Rp47 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk Provinsi Jatim.
Pengalokasian anggaran puluhan miliar untuk membangun dermaga baru di Kecamatan Jangkar itu, katanya, sebagai langkah pertama Pelabuhan Feri Jangkar yang direncanakan menjadi pelabuhan besar yang menghubungkan ke Pelabuhan Padangbai Bali, Pelabuhan Lembar Lombok, NusaTenggara Barat (NTB).
Pewarta: Novi Husdinariyanto / Zumrotun Solichah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017