Jakarta (ANTARA News) - Wakil dari Uni Eropa dan AS dalam pertemuan G-8 Illegal Logging di Berlin pada 4 Juni 2007 mengakui sejumlah pengusaha Malaysia terlibat dalam "illegal logging" (pembalakan liar) di Kalimantan dan Papua. Siaran pers Komisi IV DPR yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyebutkan Ketua Komisi IV DPR, Yusuf Faishal, yang mewakili Indonesia dalam pertemuan di Berlin itu mendengar langsung pengakuan dari wakil Uni Eropa dan AS tersebut mengenai pencurian kayu Indonesia oleh pengusaha Malaysia. Dalam pertemuan G-8 Illegal Logging itu, kata Yusuf, anggota Parlemen Eropa, Ana Maria Gomes, yang juga mantan Dubes Portugal di RI periode 1999-2003 menyatakan bahwa dalam kunjungan kerja tahun 2003 di Kalimantan, dia mendapati pengusaha-pengusaha Malaysia melakukan pembalakan liar di Kalimantan. Suasana pertemuan G-8 menjadi panas, kata Yusuf, karena wakil Menteri Perkebunan Malaysia yang hadir di forum itu membantah tuduhan Gomes. Yusuf menambahkan wakil Badan Investigasi Lingkungan AS yang ambil bagian di pertemuan Berlin itu juga mengungkapkan keterlibatan para pengusaha Malaysia dalam Pembalakan liar di hutan Papua dan hasil kayu curian itu direekspor di China. Yusuf mengatakan sebagai Ketua Komisi IV DPR, pihaknya merasa aneh bahwa informasi pencurian kayu Indonesia oleh pengusaha Malaysia itu justru datang dari lembaga Eropa dan AS, bukan dari Departemen Kehutanan RI. "Komisi IV DPR berencana untuk mengundang Dubes Malaysia di Jakarta untuk membahas pembalakan liar oleh pengusaha Malaysia," kata Yusuf. (*)
Copyright © ANTARA 2007