William Dudley, presiden Federal Reserve Bank of New York, mengatakan pada Jumat (8/9) bahwa "terlalu cepat untuk menilai kapan waktunya kenaikan suku bunga berikutnya, namun jalannya masih jelas bahwa tingkat suku bunga jangka pendek akan bergerak lebih tinggi."
Dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di atas tren dan kondisi keuangan yang "sangat longgar" menunjukkan perlunya kenaikan, sementara inflasi yang telah turun "lebih jauh di bawah target kami daripada yang kami perkirakan" menunjukkan bahwa lebih baik menunggu.
Para analis mengatakan, pernyataan "dovish" Dudley menyurutkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini, sehingga membebani greenback pada Jumat (8/9).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,36 persen menjadi 91,330 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2028 dolar AS dari 1,2007 dolar AS dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3208 dolar AS dari 1,3079 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,8063 dolar AS dari 0,8036 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,80 yen Jepang, lebih rendah dari 108,57 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9452 franc Swiss dari 0,9520 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2137 dolar Kanada dari 1,2135 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017