Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswi Universitas Indonesia, Catherine, terpilih sebagai salah satu dari lima pemenang Youth Debate Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) ke-4 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 4-6 September lalu.
Acara yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Departemen Luar Negeri AS itu diikuti 40 mahasiswa dari 10 negara anggota ASEAN sebagai ajang bertukar pandangan tentang berbagai permasalahan hak asasi manusia di kawasan Asia Tenggara seperti hak-hak perempuan, pertumbuhan ekonomi, hak-hak warga ASEAN untuk bekerja di semua negara anggota, perlindungan lingkungan, dan pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia ASEAN.
"Hak asasi manusia adalah isu krusial yang perlu lebih sering didiskusikan, terutama oleh kaum muda. Youth Debate AICHR merupakan kesempatan bagi saya untuk belajar dan berdiskusi mengenai berbagai pemikiran dan perspektif tentang isu hak asasi manusia di ASEAN dengan kaum muda dari kawasan Asia Tenggara," kata Catherine melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Digelar untuk keempat kalinya tahun ini, Youth Debate AICHR menjadi lebih meriah karena bertepatan dengan Hari Jadi ASEAN ke-50 dan Peringatan 40 tahun hubungan ASEAN-AS.
Hak asasi manusia merupakan aspek integral dari komunitas ASEAN. Melalui AICHR, ASEAN mempromosikan pembangunan dan keadilan sosial serta perwujudan sepenuhnya martabat manusia dan pencapaian kualitas hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat ASEAN seperti tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia ASEAN dan Pernyataan di Phnom Penh Mengenai Pengesahan Deklarasi Hak Asasi Manusia ASEAN.
Pelaksana Tugas Duta Besar AS untuk ASEAN Daniel Shields menyatakan bahwa para mahasiswa yang berpartisipasi dalam debat tahunan tersebut adalah bagian dari komunitas pemimpin muda secara keseluruhan yang memberikan inspirasi kepada semua warga ASEAN untuk berpikir lebih kritis tentang masalah hak asasi manusia di ASEAN.
"Amerika Serikat gembira dapat mendukung kegiatan debat ini, dan kami yakin bahwa kegiatan ini akan berkontribusi membangun ASEAN yang lebih kokoh," kata dia.
AS bermitra dengan ASEAN untuk mendukung integrasi ekonomi, memperluas kerja sama maritim, membina pemimpin yang baru muncul, mempromosikan peluang bagi perempuan dan mengatasi tantangan lintas negara.
Melalui kerjasama antara USAID dengan ASEAN, AS membantu mengatasi akar penyebab kemiskinan dan ketidakstabilan serta membantu meletakkan landasan bagi kemakmuran dan keamanan.
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017