Sydney (ANTARA News) - Menteri Kesehatan dan Penuaan Australia, Tony Abbott MHR, menyambut para menteri kesehatan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang bertemu selama tiga hari mulai Rabu (6/6), untuk memperkuat langkah bersama dalam menanggulangi pandemi flu burung (H5N1) serta dampaknya terhadap perekonomian di kawasan itu.Dalam pernyataannya, Tony Abbott mengingatkan bahwa koordinasi dan kolaborasi antar anggota ekonomi APEC tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang dengan sendirinya berjalan.Karena itu, petemuan menteri kesehatan (HMM) di Sydney ini merupakan kesempatan bersama untuk melanjutkan rencana aksi yang telah disepakati dalam pertemuan di Vietnam tahun 2006, demikian ANTARA melaporkan dari Sydney, Selasa ."Pertemuan ini akan memusatkan perhatian pada pengembangan pendekatan yang berkesinambungan dan multi sektoral untuk lebih bersiap diri dalam menangani pandemi penyakit menular," katanya. Pertemuan HMM dan Satgas Kesehatan APEC ini juga memberikan kesempatan kepada para menteri untuk menilai kembali berbagai pencapaian selama ini guna mengkaji pentingnya kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung ketahananan ekonomi dan tingkat kemakmuran sosial di kawasan Asia Pasifik, katanya. Pertemuan di Sydney ini, katanya, akan difokuskan pada bagaimana menolong anggota-anggota ekonomi forum ini sehingga mereka mampu menghadapi pandemi flu burung dan berbagai ancaman kesehatan lainnya melalui kerja sama regional dan internasional serta kemitraan dengan sektor swasta. HMM APEC 2007 yang mengambil tema "Membangun Investasi Kita: Pendekatan Berkesinambungan dan Multi Sektoral untuk Kesiapan Pandemik dan Berbagai Ancaman Kesehatan Yang Muncul" itu tidak hanya dihadiri para menteri kesehatan tetapi juga pejabat/menteri dari sektor pertanian. Isu kesehatan mendapat perhatian serius dari APEC sejak merebaknya wabah sindrom pernapasan sangat akut (SARS) tahun 2002. Sejak itu, APEC mulai mengkaji berbagai isu kesehatan yang berdampak pada perekonomian di kawasan Asia Pasifik. Akibat wabah flu burung (H5N1) ini, industri perunggasan Indonesia misalnya mengalami kerugian hingga Rp13 triliun antara tahun 2003 dan 2005, sedangkan secara global, total kerugian yang diderita industri peternakan dunia mencapai dua miliar dolar AS atau Rp18,282 triliun (1 dolar AS=Rp9.141-red) selama kurun waktu September 2005 hingga September 2006. Selain kerugian ekonomi, H5N1 juga telah merenggut banyak nyawa warga negara anggota ekonomi APEC. Indonesia tercatat sebagai anggota ekonomi APEC yang terbanyak memiliki kasus H5N1, yakni hingga Mei lalu mencapai 98 kasus dan 78 di antara penderita meninggal dunia. Di China hingga 4 Juni 2007, kementerian kesehatan negara itu melaporkan 25 kasus H5N1, dan 16 penderita di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, terkait dengan HMM dan Satgas kesehatan (HTF) di Sydney ini, para anggota delegasi Indonesia sudah tiba Senin (4/6). "Para anggota delegasi kita sudah datang Senin pagi, sedangkan Ibu Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari rencananya tiba Rabu pagi (6/6)," kata Konsul Jenderal RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo. Sementara itu, Sekretaris II/Ekonomi KBRI Canberra, Lynda Kurnia Wardhani, kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah mengatakan, Duta Besar TM Hamzah Thayeb dan dirinya berangkat ke Sydney guna bergabung dengan delegasi RI untuk HMM, Selasa sore (5/6). Ia mengatakan, delegasi RI dari Jakarta beranggotakan 10 orang pejabat Departemen Kesehatan dan Kantor Menko Perekonomian. Beberapa di antaranya adalah Staf ahli Menkes bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan dr.Indriyono Tantoro, Deputi bidang Pertanian dan Kelautan Menko Perekonomian/Ketua Pelaksana Harian Komnas FBPI, Bayu Krisnamurti, Staf Khusus Menkes bidang Kesehatan Publik dr.Widjaya Lukito,dan Kabag Program dan Informasi Depkes Tunggul Sihombing, kata Lynda. Informasi yang dihimpun dari situs APEC 2007 menjelaskan bahwa dalam pertemuan Sydney yang berlangsung dari 5 hingga 8 Juni itu, Pemerintah Australia bekerja sama dengan 20 anggota ekonomi APEC lainnya untuk mengembangkan satu "agenda HMM yang kuat dan relevan" dengan apa yang sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan menteri kesehatan sebelumnya. Disebutkan, para menteri kesehatan APEC yang bertemu di Hotel Westin Sydney itu akan melanjutkan pembahasan yang pernah dilakukan sebelumnya tentang dampak wabah penyakit menular ini terhadap perekonomian melalui upaya bersama memajukan komunikasi resiko dan penilaian dampak ekonomi. Selain itu, para menteri juga akan membahas bagaimana mendukung pembangunan kapasitas untuk memerangi wabah flu burung, mempromosikan berbagai penilaian atas rencana kesiapan dalam negeri, meningkatkan kesiapan regional melalui pengujian terhadap jaringan komunikasi dan respon kawasan, serta mengumpulkan daftar para ahli. Forum kerjasama ekonomi itu beranggotakan Indonesia, Australia, AS, Brunei, Kanada, Chile, RRC, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini , Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, dan Viet Nam.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007