Referendum ini, tak masalah sekeras apa pun mereka berusaha menerapkannya dengan cara yang tergesa-gesa, amatir dan ilegal, tidak akan terjadi

Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy bersumpah untuk mencegah referendum kemerdekaan Catalonia yang rencananya diselenggarakan 1 Oktober nanti dengan menyebutnya sebagai "aksi pembangkangan yang tidak boleh dibiarkan."

Tetapi para pemimpin Catalan sudah bertekad untuk jalan terus, bahkan setelah mahkamah konstitusi mengintervensinya atas permintaan pemerintah pusat dalam mencegah referendum itu.

Rajoy belum lama ini berjanji akan menempuh segala cara untuk mencegah plebisit di wilayah timur lautnya yang kaya raya itu.

Dewan perwakilan rakyat daerah Catalonia yang didominasi pendukung pemisahan, kemarin meloloskan UU untuk referendum kemerdekaan di daerah kaya itu sehingga memicu krisis politik paling dalam di Spanyol dalam kurun 40 tahun terakhir.

"Referendum ini, tak masalah sekeras apa pun mereka berusaha menerapkannya dengan cara yang tergesa-gesa, amatir dan ilegal, tidak akan terjadi," kata Rajoy.

Dia menyatakan 947 wali kota di Catalonia akan diperingkatkan mengenai "kewajiban mereka untuk menyurutkan atau melumpuhkan" usaha menggelar referendum yang disebutnya inkonstitusional.

Seperti diduga sebelumnya, Mahkamah Konstitusi Spanyol menangguhkan UU referendum yang diloloskan parleman Catalan karena dianggap melanggar konstitusi Spanyol. Penangguhan berlaku sampai lima bulan.

Sejak 2014 mahkamah konstitusi menyatakan referendum kemerdekan Catalonia sebagai tidak konstitusional. Namun otoritas Catalan berulang kali tak menggubrisnya karena mereka sudah tak mengakui legitimasi mahkamah konstitusi, demikian AFP.

Baca juga: Spanyol dalam bahaya, Catalonia loloskan UU referendum merdeka

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017