Yohana mengaku awalnya tak menyangka bisa mendapatkan dari universitas tempat dia menyelesaikan program master pada Departemen Pendidikan pada 1994.
"Waktu rektor Universitas Simon Fraser menelpon saya pada awal 2017, saya sangat terkejut, tidak menyangka menjadi salah satu alumni yang menerima penghargaan tersebut," kata Yohana di Jakarta, Jumat.
Dia mendapatkan penghargaan ini karena dianggap berhasil memberikan pelayana publik bagi masyarakat dan perempuan Papua.
Beragam prestasi yang telah ditorehnya seperti menjadi guru besar pada Universitas Cendrawasih, menjadi perempuan Papua pertama yang menjadi menteri juga menjadi pertimbangan universitas Kanada untuk memberikan penghargaan ini.
"Mereka juga melihat pergerakan yang saya lakukan, seperti program 3Ends, untuk mengentaskan kekerasan terhadap perempuan," kata dia.
Dia tak menyangka bahwa bisa mendapatkan pengakuan dunia internasional.
"Saya pikir ini berkat dari Tuhan, saya harap penghargaan yang saya terima ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia, bahwa perempuan bisa mendobrak mitos-mitos yang selama ini terpelihara di budaya kita," kata dia seraya menyatakan ingin perempuan Indonesia berkarya dan menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan Indonesia hebat.
Yohana Yembise menjadi salah satu dari empat alumni yang akan menerima penghargaan itu pada 13 September 2017.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017