Sleman (ANTARA News) - Kerajinan mebel bambu yang diproduksi Sentra Industri Bambu Gentan di Dusun Gentan, Desa Margomulyo, Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mampu menembus pasar luar negeri selain juga pasar dalam negeri.
"Sampai saat ini pengrajin bambu Gentan telah melayani untuk pasar dalam dan luar negeri yang berupa produk lincak tradisional, kursi sudut, kursi sofa, gasebo, almari bambu dan dipan atau tempat tidur bambu," kata pengurus Sentra Industri Bambu Gentan Endri Susanto, Kamis.
Menurut dia, jumlah pengrajin bambu di Dusun Gentan sebanyak 45 orang yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok "Rosse Bambu" dan kelompok pengrajin lincak "Lincak Agung".
"Tiap bulan dua kelompok tersebut mampu menghabiskan bambu sekitar 500 batang dengan asumsi produksi dan penjualan optimum atau 100 persen," katanya.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Sleman Mei Rusmiyati mengatakan Sentra Industri Gentan secara resmi dikukuhkan Bupati Sleman Sri Purnomo beberapa waktu lalu.
"Maksud dan tujuan pengukuhan sentra industri mebel bambu untuk penguatan kelembagaan sentra sekaligus sebagai pengungkit eksistensi dari sentra tersebut," katanya.
Ia mengatakan, lingkup kegiatan pengembangan industri di sentra industri meliputi penguatan kelembagaan sentra menuju kelompok yang berbadan hukum, pengembangan teknologi tepat guna dan mutu produk sentra.
"Selain itu juga untuk peningkatan daya saing produk sentra, dan peningkatan jajaring bahan baku dan pemasaran," katanya.
Menurut dia, permasalahan yang dihadapi Sentra Industri Bambu Gentan saat ini antara lain kapasitas SDM yang masih terbatas dan manajemen usaha sebagian besar masih tradisional.
"Permasalahan lain adalah desain bambu masih terbatas, bahan baku yang berkualitas masih sulit didapat dan semakin mahal harganya, dan IKM banyak yang belum berizin," katanya.
Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017