Bireuen, (ANTARA News) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian RI, I Ketut Diarmita, meminta Provinsi Aceh menggenjot pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) guna mempercepat peningkatan populasi sapi dalam negeri melalui Inseminasi Buatan (IB).
I Ketut Diarmita menyampaikan, kegiatan IB pada ternak sapi merupakan penerapan teknologi tepat guna sebagai pilihan utama peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. Melalui IB, penyebaran bibit unggul dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat, serta dapat meningkatkan pendapatan peternak.
"Strategi yang kami gunakan yaitu dengan memastikan sapi atau kerbau betina dewasa sebagai akseptor untuk dibuntingkan dengan menggunakan teknik IB," kata I Ketut Diarmita dalam keterangannya, Kamis.
"Untuk mengoptimalkan strategi tersebut secara bersamaan juga harus diikuti peningkatan kualitas unsur-unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB yaitu ternak, peternak, semen beku, dan petugas (Inseminator, PKb dan ATR)," sambung I Ketut Diarmita.
Ia menjelaskan pelaksanaan Upsus Siwab menggunakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan peran aktif masyarakat.
Di tengah-tengah keterbatasan anggaran pemerintah, tuntutan meningkatkan produksi daging sapi/kerbau semakin kuat. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam negeri untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor pada tahun 2017.
Kontribusi Aceh
Berdasarkan data kumulatif hingga 4 September 2017, secara nasional capaian IB mencapai 2.387.572 ekor atau 59,3 persen dari target 4.026.948 ekor dan capaian kebuntingan adalah 811.342 ekor atau 26,9 persen dari target 3.016.334 ekor serta kelahiran sebanyak 509.975 ekor.
Kontribusi Aceh terhadap target nasional sebanyak 105.867 akseptor untuk IB dan 60.344 ekor untuk kebuntingan. Dari target tersebut, capaian IB kumulatif Aceh per 4 September 2017 mencapai 26.305 ekor atau 24,8persen. Sebagai perbandingan, capaian IB Lampung mencapai 65,5 persen; Sumut 62,3 persen; dan Sumbar 54,4 persen.
Untuk capaian kebuntingan, jumlah ternak bunting di Aceh sebanyak 20.481 ekor atau 33,9 persen dari target. Sedangkan capaian kebuntingan Bangka Belitung sebesar 97,1persen; Riau 75,8 persen; dan Sumut 41,9 persen.
Sebagai daerah introduksi, kontribusi Kabupaten Bireuen terhadap target IB dan kebuntingan Upsus Siwab Provinsi Aceh cukup besar karena menjadi terbesar ketiga setelah Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Besar.
Kontribusi Kabupaten Bireuen mencapai 12,5 persen dari target IB Provinsi Aceh yaitu sebanyak 13.219 ekor. Raihan IB per 3 September 2017 mencapai 41,4 persen dan raihan kebuntingan sebesar 32,4 persen. Untuk jumlah kelahiran, Kabupaten Bireuen adalah yang tertinggi dari seluruh Kab/Kota di Provinsi Aceh yaitu sebesar 26 persen atau 2.173 ekor.
"Capaian kinerja Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Bireuen tersebut perlu untuk terus ditingkatkan," ujar I Ketut Diarmita.
Ia berharap pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 yang menyisakan waktu efektif tiga bulan bisa berjalan sesuai harapan.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan capaian IB dan Kebuntingan adalah dengan meningkatkan kinerja petugas di lapangan. Semakin meningkat kinerja petugas di lapangan, maka akan semakin meningkat pula capaian IB dan kebuntingan," tambahnya.
Bupati Bieuren Saifannur pun mengatakan sangat mendukung penuh program pemerintah yaitu Upsus Siwab yang bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak sehingga diharapkan bisa swasembada pangan dan ternak.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017