London (ANTARA News) - Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia perlu segera menindaklanjuti secara serius minat pemerintah Senegal terhadap produk kereta api PT INKA sebagaimana diungkapkan dalam pertemuan Wamenlu RI dengan Menteri Muda Urusan Perkeretaapian Senegal.
Indonesia perlu menanggapi secara serius minat Pemerintah Senegal terhadap produk PT INKA, kata Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi, kepada Antara London, Kamis.
Hal itu terkait pertemuan pihak Senegal dengan Dirut PT INKA di Indonesia pada 30 Juli lalu, agar peluang tersebut tidak diambil oleh negara lain seperti RRT, Prancis dan Turki, yang telah sukses membangun kereta api cepat Train Express Regional Dakar-Bandara Blaise Diagne.
Dubes Mansyur mengharapkan agar realisasi pembelian kereta api produk PT. INKA dapat segera dilakukan. Untuk itu, KBRI siap membantu mengkomunikasikan lebih lanjut dengan instansi terkait guna memperlancar proses pembelian produk kereta api tersebut. "Peluang sudah di depan mata, jangan sampai kita ketinggalan dari RRT dan Prancis," ujarnya.
Dubes Mansyur juga mengundang Dirut PT INKA ke Dakar guna melihat langsung potensi perkeretaapian di Senegal dan negara-negara sekitarnya. Dirut Agus Purnomo menyambut baik minat Senegal membeli kereta api PT INKA dan pihaknya saat ini tengah mengkaji mekanisme sumber pendanaan pembelian kereta api tersebut.
Agus menyampaikan bahwa target utama ekspor produk PT INKA adalah ke Asia dan Afrika dengan harga yang kompetitif dibandingkan dengan produk negara maju lainnya.
Kunjungan Dubes RI tersebut adalah untuk menindaklanjuti permintaan Senegal membeli produk kereta api guna mendukung grand design pembangunan infrastruktur perkeretaapian Senegal, sepanjang 750 km yang menghubungkan tiga provinsi yaitu Dakar-St. Louis dan Dakar-Tambacounda.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017