Kita mengharapkan daya beli masyarakat tidak tergerus dan terjaga stabil, didukung akselerasi program pemerintah, untuk mendorong konsumsi tumbuh lima persen."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi optimistis untuk pertumbuhan ekonomi pada 2017 adalah sebesar 5,17 persen atau sedikit di bawah asumsi dalam APBNP yang ditetapkan 5,2 persen.
"Kemungkinan optimistis sampai keseluruhan akhir tahun bisa mendekati 5,17 persen," kata Sri Mulyani saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani mengatakan proyeksi itu bisa terwujud dengan catatan kinerja investasi, yang pada semester I-2017 hanya tumbuh 5,1 persen, tumbuh hingga 5,4 persen pada semester II-2017.
"Prognosa paling optimistis, investasi harus 5,4 persen (di semester dua), sehingga untuk keseluruhan tahun, investasi tumbuh 5,2 persen," katanya.
Namun, upaya untuk meningkatkan kinerja investasi tersebut bisa menghadapi kendala berupa pertumbuhan kredit perbankan yang masih mengalami kelesuan hingga pertengahan 2017.
"Pertumbuhan kredit perbankan masih perlu hati-hati karena bank banyak melakukan konsolidasi kepada performa kredit yang mengalami tekanan karena harga komoditas yang menurun," kata Sri Mulyani.
Bank Indonesia bahkan telah menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit pada 2017, dari sebelumnya 10-12 persen, menjadi 8-10 persen pada akhir tahun.
Selain dari investasi, tambah Sri Mulyani, pemerintah juga berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan peran konsumsi rumah tangga maupun ekspor.
"Kita mengharapkan daya beli masyarakat tidak tergerus dan terjaga stabil, didukung akselerasi program pemerintah, untuk mendorong konsumsi tumbuh lima persen," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada semester I-2017 telah mencapai 5,01 persen yang didukung oleh membaiknya ekspor dan investasi.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017