Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah warga Kota Banda Aceh dilaporkan luka-luka saat panik menyelamatkan diri ketika alat pendeteksi dini tsunami (Early Warning System) Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, berbunyi, Senin sekitar pukul 10.30 WIB. Salah seorang warga, Cut Azizah (47) asal barak hunian sementara Tibang Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh terluka pada kelingking kanan dan keseleo bahu kanan karena sepeda motor yang dikendarainya tertabrak saat menyelamatkan diri. Akibat tabrakan yang terjadi sekitar jalan T Nyak Arief tersebut, meskipun tidak mengalami luka serius Cut Azizah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan. Warga lainnya, Amri Rauf (47) asal Lhongbata Banda Aceh juga terluka akibat sepeda motor yang dikendarainya menabrak mobil yang terparkir disisi jalan sehingga ia mengalami luka sobek di dahi, kepala dan pipi. Karena terburu-buru akan menjemput anaknya di kawasan Ulee Kareng untuk dibawa pulang disebabkan adanya isu air laut naik ia menabrak mobil yang sedang parkir dan dirawat di Rumah Sakit Kesehatan Kodam Iskandar Muda (Kesdam). Berbunyinya EWS Kajhu menimbulkan kepanikan ribuan warga Banda Aceh dan sekitarnya. Warga khususnya dari kawasan Kajhu panik menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil sehingga sempat memacetkan ruas jalan T Nyak Arief arah kampus Darussalam. Kepanikan yang terjadi di kepala jembatan Lamnyong Darussalam itu menyebabkan terjadinya sejumlah kecelakaan karena semua orang berlomba-lomba menyelamatan diri mencari tempat yang aman. Suasana panik yang sempat terjadi selama sekitar dua jam sejak pukul 10.30 WIB tersebut karena berbunyinya EWS kembali normal setelah aparat kepolisian menginformasikan tidak adanya tsunami. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Mata Ie Aceh Besar, Syahnan, mengatakan belum mengetahui secara pasti penyebab berbunyinya EWS tersebut namun diduga akibat kerusakan jaringan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007