Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Harga jual enceran beras di pasar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 47/2017.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Meulaboh, Ade Mulyani di Meulaboh, Rabu mengatakan, perkembangan harga enceran komoditas beras dengan kualitas medium dikisaran harga Rp9.000 dan untuk kualitas premium masih dikisaran harga Rp10.000/Kg.
"Kita juga melakukan pencatatan dan monitoring harga beras beredar di pasar, sampai saat ini untuk medium Rp9.000-an dan untuk premium Rp10 ribuan juga, masih belum ada gejolak setelah ada ketentuan HET Permendag," sebutnya.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi pasca diterbitkannya Permendag Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, yang mulai berlaku sejak 1 September 2017.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menetapkan HET pada komoditas beras dengan kualitas medium seharga Rp9.450/Kg, sementara untuk kualitas premium Rp12.800/Kg.
Ade Mulyani menyampaikan, kondisi harga komoditas beras untuk dua jenis tersebut masih stabil dan tidak ada gejolak kenaikan harga.
Diterbitkannya Permendag tersebut dipastikan juga tidak mempengaruhi serapan beras Perum Buloh Sub Divre Meulaboh.
"Tidak ada pengaruh dan dalam serapan beras kita sudah ada Impresnya Nomor 5 tahun 2015 terkait harga gabah maupun harga beras. Kami juga belum menerima petunjuk lebih lanjut dari pusat mengenai ketentuan HET Permendag," jelasnya.
Ade Mulyani menyampaikan, saat ini malahan pihaknya tengah giat-giatnya melakukan serapan beras dan gabah petani melakui mekanisme yang berlaku, sementara harga tampung yang berlaku di Perum Bulog Meulaboh sesuai ketetapan yakni Rp8.030/Kg.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai dengan tugas pokok Bulog, salah satunya melakukan intervensi harga apabila terjadi kenaikan harga beras di pasar, karena itu dengan adanya Permendag itu diyakini mempermudah dalam mengontrol harga beras di pasar.
Terkait dengan serapan beras Sub Divre Meulaboh selama 2017 sebanyak 2.000 ton dan hingga semester ini sudah terserap 660 ton beras, diyakini prognosa tersebut tercapai karena petani pada wilayah kerjanya dalam posisi musim panen.
"Kita berharap setelah ada kebijakan ini tidak ada lagi lonjakan harga beras seperti waktu-waktu lalu, biasanya menjelang hari besar keagaman harga beras secara otomatis naik cukup tajam. Bulog Meulaboh tetap bekerja sesuai penugasan," katanya menambahkan.
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017