Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu membahas potensi insentif fiskal untuk meningkatkan aliran investasi.
"Kami sekarang inventarisasi. Nanti akan dilaporkan ke Presiden mengenai areal di bidang perpajakan yang perlu diperbaiki agar kepercayaan diri investor meningkat," kata Mulyani ditemui di halaman istana kepresidenan Jakarta pada Rabu.
Menurut Menkeu, pada tahun fiskal 2017 pemerintah telah memberikan ruang insentif yang cukup besar.
Kendati demikian, kementerian keuangan akan mengevaluasi efektivitas pemberian insentif tersebut baik melalui "tax holiday" dan "tax allowance", pembebasan pajak kawasan berikat serta kawasan ekonomi khusus, maupun pembebasan bea masuk.
"Banyak sekali insentif yang diberikan, tapi karena tidak dimonitor baik, maka kita akan inventarisasi dan akan dilihat apakah dengan kebijakan sama, kita bisa ciptakan kepercayaan investasi yang baru," ujar Mulyani.
Selain itu, Menkeu menjelaskan Presiden juga mendiskusikan tentang RAPBN 2018.
Presiden berharap agar alokasi RAPBN 2018 nanti dapat dijaga karena akan berfokus bagi pembangunan masyarakat.
"Kami sekarang inventarisasi. Nanti akan dilaporkan ke Presiden mengenai areal di bidang perpajakan yang perlu diperbaiki agar kepercayaan diri investor meningkat," kata Mulyani ditemui di halaman istana kepresidenan Jakarta pada Rabu.
Menurut Menkeu, pada tahun fiskal 2017 pemerintah telah memberikan ruang insentif yang cukup besar.
Kendati demikian, kementerian keuangan akan mengevaluasi efektivitas pemberian insentif tersebut baik melalui "tax holiday" dan "tax allowance", pembebasan pajak kawasan berikat serta kawasan ekonomi khusus, maupun pembebasan bea masuk.
"Banyak sekali insentif yang diberikan, tapi karena tidak dimonitor baik, maka kita akan inventarisasi dan akan dilihat apakah dengan kebijakan sama, kita bisa ciptakan kepercayaan investasi yang baru," ujar Mulyani.
Selain itu, Menkeu menjelaskan Presiden juga mendiskusikan tentang RAPBN 2018.
Presiden berharap agar alokasi RAPBN 2018 nanti dapat dijaga karena akan berfokus bagi pembangunan masyarakat.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017