Kita akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan tema hubungan ini adalah peningkatan trust atau kepercayaan kedua negara tersebut."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (6/9) sore bertolak ke Singapura melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
Presiden Jokowi yang menumpang Pesawat Kepresidenan RI-1 lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 15.15 WIB.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan Indonesia dan Singapura akan meningkatkan hubungan bilateral dan rasa saling percaya di antara kedua negara dalam memperingati 50 tahun hubungan kerja sama dua negara bertetangga itu.
"Kita akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan tema hubungan ini adalah peningkatan trust atau kepercayaan kedua negara tersebut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/9).
Ia menyebutkan saling percaya antara Indonesia dan Singapura semakin meningkat dan membaik dari waktu ke waktu.
"Jadi trusted ini diperlukan sebagai negara tetangga terdekat," katanya.
Pramono membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Singapura pada 6-7 September 2017.
"Ini dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan Indonesia dan Singapura," kata Pramono Anung.
Ia menyebutkan Singapura merupakan salah satu negara tetangga dekat yang mungkin paling banyak dikunjungi oleh warga Indonesia.
"Dalam acara peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura, ada beberapa acara yang sudah disiapkan," katanya.
Menurut dia, peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi antara lain pengembangan ekonomi digital yang saat ini berkembang pesat.
"Juga ada beberapa kegiatan antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi, yang biasanya diadakan di Istana Kepresidenan, nanti akan dilakukan outdoor seperti saat Presiden Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull," jelas Pramono.
Presiden Jokowi yang menumpang Pesawat Kepresidenan RI-1 lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 15.15 WIB.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan Indonesia dan Singapura akan meningkatkan hubungan bilateral dan rasa saling percaya di antara kedua negara dalam memperingati 50 tahun hubungan kerja sama dua negara bertetangga itu.
"Kita akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan tema hubungan ini adalah peningkatan trust atau kepercayaan kedua negara tersebut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/9).
Ia menyebutkan saling percaya antara Indonesia dan Singapura semakin meningkat dan membaik dari waktu ke waktu.
"Jadi trusted ini diperlukan sebagai negara tetangga terdekat," katanya.
Pramono membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Singapura pada 6-7 September 2017.
"Ini dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan Indonesia dan Singapura," kata Pramono Anung.
Ia menyebutkan Singapura merupakan salah satu negara tetangga dekat yang mungkin paling banyak dikunjungi oleh warga Indonesia.
"Dalam acara peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura, ada beberapa acara yang sudah disiapkan," katanya.
Menurut dia, peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi antara lain pengembangan ekonomi digital yang saat ini berkembang pesat.
"Juga ada beberapa kegiatan antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi, yang biasanya diadakan di Istana Kepresidenan, nanti akan dilakukan outdoor seperti saat Presiden Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull," jelas Pramono.
(BACA: Presiden Jokowi dijadwalkan kunjungi Kaimana pada 15 September)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017