"Kan sekarang pimpinan partai masih mengkaji, nanti pada saatnya akan diumumkan keputusannya. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Jadi mari ditunggu sama-sama," ujarnya saat dihubungi dari Surabaya, Rabu.
Nama Anas pada beberapa kali hasil lembaga survei selalu berada di urutan atas untuk posisi calon Wakil Gubernur dan diunggulkan mampu bersaing pada Pilkada Jatim yang diselenggarakan 27 Juni 2018.
Menurut dia, hal itu menunjukkan adanya apresiasi publik atas kerja-kerja yang dilakukan bersama-sama warga membangun Banyuwangi.
"Tapi rasanya tidak pas ya kalau saya mengomentari hasil survei, karena yang punya wewenang itu pimpinan partai. Kami tidak boleh mendahului kajian dan keputusan pimpinan partai," ucapnya.
Anas menilai survei adalah pendekatan ilmu pengetahuan pada proses politik, maka sebagai bagian dari masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan perlu dilihat sebagai masukan.
"Namun sekali lagi saya sampaikan, meski nama saya ada di survei, saya tidak berkomentar dan melakukan langkah-langkah lebih lanjut. Saya dalam posisi pasif menunggu arahan pimpinan partai," ucap bupati berusia 44 tahun itu.
Seperti diberitakan, nama Anas masuk dalam hasil survei oleh berbagai lembaga, antara lain Surabaya Survey Center, The Initiative Institute, Charta Politika, Berpikir Institute, Poltracking hingga PollTrend.
Nama Anas diunggulkan sebagai cawagub karena dinilai cukup mampu memajukan Kabupaten Banyuwangi, salah satunya karena ada lonjakan pendapatan per kapita warga dari Rp20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen.
Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa juga berhasil membuka aksesabilitas dengan pengoperasian bandara di mana kini ada enam kali penerbangan per hari ke Banyuwangi dari Jakarta dan Surabaya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017