Semarang (ANTARA News) - Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang sudah memberhentikan 44 petugas tiket dan sopir yang terbukti menyalahi prosedur operasional standar (SOP) pelayanan yang sudah ditetapkan.

"Hingga Agustus 2017, sudah ada 44 petugas Trans Semarang yang kami copot atau berhentikan karena melanggar aturan," kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti di Semarang, Selasa.

Untuk pengemudi yang diberhentikan, kata dia, berjumlah 20 orang, sementara petugas tiket sebanyak 24 orang, dan masih ada dua petugas tiket yang sudah dalam proses pemberhentian tugas.

Menurut dia, pemberhentian tugas itu merupakan hasil evaluasi yang dilakukan manajemen Trans Semarang menyikapi keluhan-keluhan yang selama ini masuk dari masyarakat selaku pengguna jasa layanan.

Artinya, kata dia, langkah tegas tersebut diambil semakin mewujudkan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa Trans Semarang sebagai moda transportasi massal andalan Kota Semarang itu.

"Seperti, sopir yang terbukti teledor hingga terjadi kecelakaan di Jalan Brigjen Katamso, Semarang, beberapa waktu lalu. Sudah kami rekomendasikan untuk dilakukan pemberhentian tugas," katanya.

Diakuinya, tidak semua petugas Trans Semarang berada langsung di bawah BLU Trans Semarang, sebab ada juga yang direkrut oleh operator koridor, seperti pengemudi yang kewenangannya di bawah operator.

"Kalau petugas tiket memang berada di bawah BLU Trans Semarang secara langsung, sementara untuk driver dikelola oleh masing-masing operator yang mengoperasikan koridor di lapangan," katanya.

Meski demikian, Ade menegaskan BLU Trans Semarang tetap berhak melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi jika ditemukan terjadinya pelanggaran SOP yang dilakukan, termasuk pemberhentian tugas.

"Namun, kami tidak serta lakukan pencopotan atau pemecatan. Ya, kami evaluasi dulu sesuai dengan tahapan. Sudah ada 44 petugas dikeluarkan dan tidak mungkin diterima kembali bekerja di Trans Semarang," katanya.

Ia tidak ingin berbagai peningkatan pelayanan yang terus diberikan tercoreng dengan pelayanan dari petugas maupun sopir yang menyalani SOP yang sudah ditetapkan manajemen sehingga mengecewakan masyarakat.

Dari evaluasi yang dilakukan, Ade mengatakan saat ini keluhan masyarakat pengguna layanan Trans Semarang juga berkurang drastis dibandingkan tahun lalu yang mencapai lebih dari 200 aduan masuk.

"Tahun ini, cuma ada sekitar 80 aduan dari masyarakat. Ya, tentunya kami berharap langkah tegas ini bisa semakin mewujudkan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat pengguna Trans Semarang," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017