Pelatih: lini belakang Sriwijaya FC keropos

Komunikasi antarpemain belakang buruk sekali, ini yang menjadi penyebab

Palembang (ANTARA News) - Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan menyatakan bahwa lini belakang dari timnya sangat keropos sehingga menjadi penyebab kekalahan memalukan dari Persib di Palembang dengan skor telak 1-4, Senin (4/9).

"Komunikasi antarpemain belakang buruk sekali, ini yang menjadi penyebab," kata Hartono di Palembang, Selasa.

Sriwijaya FC yang bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dibuat para pemain "Maung Bandung" tidak berkutik.

Pada babak pertama, Sriwijaya FC sudah kebobolan dua gol melalui sundulan Ezechiel Ndouasel pada menit ke-17, dan tendangan Michael Essien pada menit ke-31.

Tak terhenti pada dua gol tersebut, "Laskar Wong Kito" kembali dipermalukan melalui sepakan Febri Haryadi pada menit ke-59, dan Billy pada masa injury time. Gol hiburan baru tercipta pada masa injury time melalui marquee player Tijani Belaid.

Kekalahan dengan skor telak 1-4 ini menjadi catatan tersendiri karena menjadi kekalahan terbesar di kandang sendiri pada musim ini, setelah sebelumnya ditaklukkan Bhayangkara FC pada putaran pertama dengan skor 1-2.

Hartono tidak menyangkal bahwa persoalan keroposnya lini belakang ini tak kunjung selesai mengingat pemain yang diharapkan menjadi motornya yakni Bio Paulin tak kunjung sembuh total dari cedera.

Meski dokter tim menyatakan yang bersangkutan sudah sembuh tapi hingga kini Bio tak kunjung siap diturunkan di pertandingan.

"Tentunya tidak ada cara lain selain memaksimalkan pemain yang ada," kata dia.

Minus Bio Paulin praktis membuat Sriwijaya FC hanya bertumpu pada Yanto Basna, Marckho Sandy, Bobby Satria dan Ichsan Kurniawan.

Pemain kunci di lini belakang ini kerap salah dalam mengantisipasi pergerakan lawan, terutama ketika diserang balik.

Pada laga melawan Persib, beberapa kali terlihat komunikasi antara Marckho dan Yanto Basna kurang berjalan baik, salah satunya ketika mengantisipasi pergerakan Ezechiel Ndouasel yang berhasil mencetak gol pertama.

Lemahnya lini pertahanan Sriwijaya FC itu ternyata juga diimbangi dengan mandulnya pemain depan.

"Sebenarnya anak-anak sudah main maksimal, tapi sulit memaksimalkan peluang. Dari 11 peluang tercipta hanya menjadi 1 gol, sedangkan Persib hanya mencetak 8 peluang menjadi 4 gol," kata dia.

Sriwijaya FC semula berharap meraih tiga poin pada laga tersebut untuk keluar dari zona papan bawah. Namun dengan hasil buruk itu, Beto dan kawan-kawan tetap berada di urutan 12 klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1.