Beijing (ANTARA News) - Pertemuan puncak bisnis dan investasi antara China dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) selama tiga hari mulai 12 September 2017 di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang akan difokuskan pada sektor pariwisata.
Pertemuan ke-14 Bisnis dan Investasi di Ibu Kota Guangxi Zhuang di Nanning itu mengagendakan pembahasan pembangunan Jalur Maritim Abad ke-21 dan pembangunan kawasan ekonomi secara integral melalui sektor pariwisata, demikian pernyaan Pemda Guangxi sebagaimana dikutip China Daily, Selasa.
Sejumlah pejabat pemerintahan, perwakilan industri, dan pengusaha China-ASEAN akan berpartisipasi dalam berbagai ajang terkait dengan perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) lintas batas, kerja sama bisnis dan hukum, investasi, dan pembangunan kawasan "Belt and Road".
Ajang pertemuan e-commerce lintas batas China-ASEAN pada Juli lalu telah tercapai 824 kesepakatan perdagangan 909 jenis komoditas.
Indonesia, Vietnam, dan Malaysia menduduki peringkat teratas dalam nilai perdagangan di ajang bisnis bulan lalu itu.
Pertemuan puncak bisnis dan investasi China-ASEAN pertama kali digelar pada 2004.
Sementara itu, pada tahun ini pemerintah Indonesia menargetkan 2,5 juta wisatawan asing dari China untuk berkunjung ke berbagai objek wisata di Indonesia. Pada tahun lalu, jumlah wisman dari China yang berkunjung ke Indonesia mencapai angka 1,4 juta orang.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017