"Makanan yang berserat merangsang kelenjar ludah diproduksi lebih banyak yang bisa menetralkan derajat keasaman dalam mulut dan mencegah gigi berlubang," kata Ratu dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan kelenjar ludah atau saliva akan diproduksi lebih banyak apabila gerakan mengunyah pada rahang juga dilakukan lebih banyak.
Ratu memaparkan penyebab menurunnya kadar keasaman dalam mulut bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula terlebih bertekstur lengket. Derajat keasaman pada mulut yang rendah, yakni di bawah pH kritis 5,5 bisa melarutkan lapisan email pada gigi.
"Mengonsumsi camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula, terutama yang lengket dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Setelah konsumsi makanan yang manis, derajat keasaman mulut turun hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit, dan tetap rendah hingga satu jam," kata Ratu.
Bila kondisi tersebut terjadi secara terus menerus, atau frekuensi konsumsi makanan manis dan lengket lebih sering, akan menyebabkan hilangnya mineral pada gigi dan mengakibatkan terjadinya gigi berlubang.
Kondisi ini juga lebih berbahaya apabila terjadi pada anak-anak. Ratu menjelaskan gigi susu pada anak sangat cepat mengalami karies dan proses gigi berlubang hingga keropos juga sangat cepat.
Guna membantu menetralkan kadar keasaman pada mulut, Ratu menyarankan untuk mengonsumsi makanan ringan untuk merangsang produksi kelenjar ludah.
"Yang disarankan yang berserat karena makan buah sayur sangat merangsang kelenjar air ludah hingga derajat keasaman menjadi netral," kata dia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017