Moskow (ANTARA News) - Wakil presiden klub Prancis AS Monaco, Vadim Vasilyev, mempertanyakan transfer pemain Kylain Mbappe ke Paris Saint-Germain (PSG) apakah telah melanggar ketentuan financial fair-play yang diterapkan kepada klub-klub di Eropa.
Penyerang berusia 18 tahun itu pindah ke PSG pada Kamis pekan lalu dalam kesepakatan pinjaman selama satu musim disertai klausa pembelian seharga 180 juta euro. Hal itu menjadikan Mbappe pemain termahal kedua sepanjang masa setelah Neymar yang kini menjadi rekan setimnya.
"Kami (Monaco) tidak dapat memahami sampai akhir, apakah kesepakatan ini benar-benar mungkin terjadi karena UEFA sudah bertanya kepada PSG terkait kepatuhan mereka terhadap ketentuan financial fair-play," kata Vasilyev kepada kantor berita TASS Rusia dilansir dari AFP, Senin waktu Rusia.
"Itu adalah kesepakatan yang sangat sulit," tambahnya. "Awalnya, kami tidak ingin pesepakbola memperkuat lawan kami."
"Tapi saya pikir, kesepakatan ini tampaknya paling sukses di dunia sepak bola," sambung dia.
PSG merekrut Mbappe kurang dari sebulan setelah mendatangkan superstar Brasil, Neymar, dari Barcelona yang memecahkan rekor pemain termahal senilai 222 juta euro.
Pekan lalu, Badan sepak bola Eropa (UEFA) membuka "penyelidikan formal" terhadap transaksi pemain PSG dalam bursa transfer.
UEFA mengatakan akan memantau apakah PSG sudah melanggar peraturan Financial fair-play "sehubungan dengan aktivitas transfer terakhirnya".
Presiden UEFA Alexsander Ceferin menyatakan pada Senin bahwa "Tidak ada yang kebal hukum".
Pria asal Slovenia itu menambahkan, "UEFA berada di pihak Anda untuk memastikan bahwa peserta dalam kompetisi kami diperlakukan sama.
"Financial fair play sukses luar biasa karena memungkinkan klub mengurangi kerugian secara drastis dan mengadopsi model ekonomi yang layak untuk jangka panjang," katanya.
"Namun demikian, kredibilitas UEFA dan sepak bola bergantung pada bagaimana kami memastikan peraturan yang berlaku itu dihormati," pungkas Ceferin.
Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017