Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian mengapresiasi ekspansi dan kontribusi PT Bayer Indonesia yang turut membangun ketahanan kesehatan nasional melalui pemenuhan kebutuhan obat dan health care bagi masyarakat.


“Semoga PT Bayer Indonesia dapat semakin berkembang dan berinovasi mendukung pemerintah menyediakan obat bagi masyarakat Indonesia serta berkontribusi dalam perekonomian nasional,” kata Airlangga lewat keterangannya di Jakarta, Senin.


Airlangga menyampaikan hal itu pada Perayaan 60 tahun Bayer Beroperasi di Indonesia yang diselenggarakan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Bertepatan dengan Perayaan 60 tahun Bayer Indonesia, perusahaan berupaya memperluas fasilitas produksi pabrik healthcare melalui Solid Expansion Project (SEP) dengan nilai investasi mencapai Rp500 miliar dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2019.


"Kami juga ucapkan selamat kepada PT Bayer Indonesia atas selesainya perluasan Laboratorium Quality Control (Lab QC) sebagai salah satu rangkaian proyek ekspansi pabrik farmasi di Cimanggis ini,” papar Airlangga.

Lab QC tersebut diharapkan dapat lebih mendukung pada peningkatan kualitas produk kesehatan bagi masyarakat serta menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.


“Hasil ini tentunya merupakan buah dari perjalanan panjang dan berkesinambungan dari PT Bayer Indonesia sebagai mitra pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya

Airlangga menyatakan, pihaknya terus mendorong industri farmasi untuk aktif melakukan kegiatan riset dan pengembangan yang berkesinambungan baik itu untuk bahan baku, proses maupun produk.


“Melalui riset dan pengembangan yang dilakukan, industri farmasi dalam negeri diharapkan dapat terus melakukan upaya menuju transformasi industri farmasi dari sebelumnya merupakan industri formulasi menjadi industri yang dapat memproduksi bahan baku dan bahan antara,” tuturnya.

Sejalan dengan upaya tersebut, Kemenperin juga tengah memfokuskan pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis kompetensi serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dengan industri sehingga menghasilkan tenaga kerja lokal yang berkualitas sesuai kebutuhan pasar saat ini.


“Dengan pendidikan vokasi, diharapkan akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang kompeten,” jelas Airlangga.

Airlangga berharap PT Bayer Indonesia dapat berpartisipasi dan terlibat secara aktif dalam mendorong program vokasi secara nasional, dan bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di sekitarnya atau SMK yang berada di wilayah provinsi.

General Manager PT Bayer Indonesia Angel-Michael Evangelista menyampaikan, secara total perusahaan telah berinvestasi sebanyak Rp1,6 triliun sejak tahun lalu, termasuk di dalamnya Rp500 miliar untuk ekspansi dalam upaya peningkatan kualitas dan kapasitas produksi pabrik guna memenuhi standar global.


“Melalui pabrik Cimanggis ini, Bayer telah berhasil melakukan ekspor dari 75 persen produk-produk kesehatannya ke 31 negara, yang beberapa di antaranya memiliki regulasi farmasi yang paling ketat seperti Australia, Korea dan negara-negara di Eropa.,” ujarnya.

Pabrik healthcare Cimanggis merupakan satu dari lima fasilitas manufaktur Bayer Health Care yang tersebar di seluruh dunia.


Pabrik Cimanggis dibangun di atas lahan seluas 102.000 m2 dan kini kurang dari seperlimanya atau lebih dari 18.000 m2, digunakan untuk memproduksi produk-produk Bayer Health Care.

“Kami juga akan terus mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” paparnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017